Selasa, 08 Mei 2012

DIETETIKA PENY. INFEKSI DAN DEFISIENSI


Deskripsi mata kuliah
  • Pengertian pelayanan gizi terpadu
  • Penerapan prinsip diit dalam keadaan sakit.
      Terapi diet : penyakit defisiensi , kegemukan atau pengaturan BB, saluran cerna, infeksi, hati dan kantung empedu.
Tujuan kurikuler
  • Pada akhir pendidikan, peserta didik mampu memberikan pelayanan diet secara terpadu dan berkesinambungan terhadap pasien dengan penyakit saluran cerna, infeksi, peny.hati dan kantung empedu, juga pengaturan berat badan.
Pokok bahasan
  • Terapi diet dalam upaya penyembuhan dan pemulihan.
  • Asuhan gizi terpadu dalam sistem pelayanan.
  • Standar makanan dan penggolongan menurut kepadatan.
  • Susunan menu dan cara memasak.
  • Langkah-langkah dalam pelayanan gizi pasien.
  • Penerapan diet penyakit defisiensi, saluran cerna, infeksi, penyakit hati dan empedu, serta pengaturan Berat badan.
Sejarah
n  Hipocrates (460-370 SM) à makanan berperan untuk penyembuhan penyakit . Contoh : (madu, air, serealia – menyembuhkan diare dan demam).
n  Florence Nightingale (l854) : pioner di bidang perawatan dan dietetik (makanan dapat mengobati prajurit yang luka).
n  DR. FW Facy (l870) : mengajar food dan dietetic. Perlunya makanan yang sesuai untuk orang sakit dan sehat . Jika pengelolaan makanan tidak baik dapat menyebabkan gizi kurang/buruk.
Perkembangan di Indonesia
n  1888 berdiri lab. Kesehatan oleh Belanda dan tahun l938 diubah menjadi lembaga Eykman di Indonesia
n  1950/1951 berdiri sekolah mendidik ahli diet 1 tahun--- disempurnakan 3 tahun
n  2004 --- dikembangkan pendidikan Gizi Strata I
n  Pendidikan Gizi : tenaga ahli madya dan ahli gizi.
Perkembangan konsep sehat
n  Masy primitif : sehat berarti bebas dari penyakit
            à pelayanan sifatnya kuratif
n  Masy modern : sehat perlu dikelola dan disiapkan à preventif
n  Pencegahan penyakit à kesehatan dan kualitas hidup masyarakat meningkat termasuk angka harapan hidup bangsa
n  5 level pencegahan penyakit : promosi, preventif, pencegahan dini, kuratif dan rehabilitatif
Perkembangan konsep gizi
n  Masyarakat makin maju -à faktor lingkungan dan perilaku  merupakan faktor utama menyebabkan seseorang sakit
n  Faktor lingkungan dan perilaku (lingkungan biologi, sosial, fisik dll)
n  Tujuan makan à kesehatan dan gizi
n  Prinsip (adequat, seimbang, kontrol energi, densitas zat gizi, variasi,moderat (sedang).
n  3 B (beragam, berimbang, bergizi)
n  Kebutuhan makan : umur, jenis kelamin, Berat badan, aktifitas, faktor stress dll
Terminologi
n  Makanan : bahan selain obat mengandung zat gizi dan berguna untuk mempertahankan kehidupan dan mengganti jaringan yang rusak
n  Diit : - makanan sehari-hari
           - makanan yg diatur
           - makanan diatur jumlah dan jenisnya u
             memenuhi kebutuhan /kepentingan
             tertentu.
n  Dietetika : ilmu dan seni yang mengatur perencanaan, persiapan dan penyajian makanan seseorang sesuai prinsip gizi yang pengaturannya mempertimbangkan ekonomi, sosial dan psikologi.
n  Profesi yang memperhatikan ilmu dan seni pelayanan gizi pada manusia sebagai komponen kesehatan yang esensial à PERSAGI, ASDI
n  Terapi diit : bag. Dari dietetik yang khusus menggunakan makanan utk tujuan penyembuhan.
n  Status gizi : keadaan seseorang sebagai akibat penggunaan zat gizi yang diperoleh tubuh -à antropometri, biokimia, klinis , konsumsi (anamnesa riwayat gizi)


Terapi diit penting?
n  Sakit à kebutuhan gizi meningkat karena makan bukan hanya memenuhi kebutuhan organ, meningkatkan daya tahan, mengganti sel yang rusak dan mempercepat penyembuhan.
n  Meningkatnya masalah gizi kurang di rumah sakit
Pasien RS – malnutrition
n  Pada waktu masuk sudah kurang gizi
n  Pembatasan diit terlalu lama
n  Makan kadang terlewatkan karena terganggu pemeriksaan medis atau nafsu makan kurang
Prinsip dan konsep dasar Terapi diit
n  Memelihara atau mempertahankan status gizi (koreksi kelebihan atau kekurangan)
n  Memberikan istirahat organ.
n  Menyesuaiakan BB dengan kondisi yang diinginkan.
n  Menyediakan makanan sesuai toleransi dan metabolismenya : jumlah, jenis, dan waktu.
Kunci keberhasilan manajemen diet
n  Individu → manusia unik → latar belakan fisiologi, emosi, sosial, ekonomi dan budaya yang berbeda. Oleh karena melakukan wawancara baik kepada indevidu tersebut atau keluarge merupakan kunci keberhasilan( mengambil data riwayat dll)
Makanan berkualitas
n  Makanan yang dipilih, disiapkan dengan tujuan tertentu, memenuhi kebutuhan gizi, dapat diterima, atraktif dan aman.
Alat bantu ahli gizi– asuhan gizi
n  PUGS
n  KGA
n  Penuntun diit
n  Daftar komposisi bahan makanan
n  Daftar penukar
n  Daftar Interaksi obat dan zat gizi
n  Nilai normal hasil lab
Cara menghitung kebutuhan energi
n  Bayi : 110 – 120 Kal/kg BB
n  Anak : 1000 + (100 x umur dlm th) atau
Umur   Kal/kgBB        RDA (89)        CMBRG
1-3 th               105                  102                  100
4-6 th               90                    89,6                 90
7-9 th               75                    73,2                 80
10-12 th           65 (laki)           65,3                 70
                                    55 (prm)          54,6                 60 (13-15 th)
                                                                                    50 (>15 th)
Cara menghitung BBI
n  Bayi : Panjang/TB naik 24, 12, 8 cm selama th 1, 2, 3. kemudian naik 4 cm s.d 8 th
n  Anak : BBI = (umur (th) x 2 ) + 8
n  Dewasa : brocca
TB – 100 plus minus 10%, kecuali wanita TB 155 cm, laki2 TB 160 cm tdk dilakukan koreksi
Cara menghitung kebutuhan energi
n  Remaja :
            13-15 th           55 Kal/kgBB (laki2)
                                                45 Kal/kgBB (perempuan)
            16-19 th           45 Kal/kgBB (laki2)
                                                40 Kal/kgBB (perempuan)
Rata2 45 Kal/kgbb utk laki & perempuan     
n  Metode I (Cooper dkk)
            BMR = 1 Kal/kgBB ideal/jam + aktifitasfisik
Pertambahanan aktifitas fisik : bed rest 10%, ringan 30% sedang 50%, agak berat 75%, berat 100%
n  Metode II (Krause) : aktifitas Kal/kgBBI/hr
            bed rest :27,5; sangat ringan 30; ringan 35 sedang 40; berat 45
n  Metode Harris Benedict utk dewasa
BEE laki2= 66,47 +13,75(BB) + 5(TB)-6,75 (U)
BEE Perempuan=655,1+9,56(BB)+1,85(TB)-4,67 (U)
Keb energi = BEE x faktor aktifitas x faktor stres
Cara menghitung kebutuhan bayi dan anak
n  Bayi : 120 -110 kg/BBI
n  Anak
n  A. 1000 + (100 X umur dalam tahun)
n  Aturan berat : 10 kg berat pertama x 100 + 10 kg berat kedua x 50 kg cal + 10 kg Berat ke3 x 25 kg)
Distribusi total energi ke dalam HA, protein & lemak
n  HA 50-60%
n  Protein : 10-15%
            bayi 8-10 %, anak 10%, remaja 12%, dewasa 10-15%
n  Lemak
            dewasa aktif sedang 20-25%, anak remaja sangat aktif 30-35%

Minggu, 06 Mei 2012

Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)

Dengan melihat perkembangan yang ada maka Depkes pada tahun 2002 telah merampungkan revisi terhadap PUGS tahun 1994. Bentuk logo PUGS tahun 2002 tetap dipertahankan atau sama dengan tahun 1994, yaitu kerucut atau tumpeng tetapi menjadi terdiri dari 4 bagian. Revisi tersebut adalah :
  1. Pertama, jumlah tingkat kerucut yang sebelumnya tiga menjadi empat tingkat, yaitu: tingkat dasar bahan makanan sumber tenaga/karbohidrat, tingkat kedua sayur & buah, tingkat ketiga sumber protein hewani & nabati, tingkat ke empat golongan lemak & minyak.
  2. Kedua, terdapat pada tingkat tiga yang berisi makanan sumber zat pembangun/protein, dibuat secara terpisah antara hewani dan nabati (sebelumnya digabungkan).
  3. Ketiga, penempatan minyak dan lemak pada puncak tertinggi tumpeng yang sebelumnya tidak ada.
  4. Keempat, adanya petunjuk penggunaan masing-masing golongan makanan tersebut dalam bentuk porsi dan kata “gunakan seperlunya” untuk minyak dan lemak.
13 Pedoman Umum Gizi Seimbag

Di Indonesia, pedoman umum gizi seimbang (PUGS) tersebut dijabarkan sebagai 13 pesan dasar yang dapat dijadikan pedoman bagi setiap penduduk untuk medapatkan pola makan yang sehat dan seimbang. 13 pesan dasar gizi seimbang tersebut adalah:
  1. Makanlah aneka ragam makanan, yaitu makanan sumber zat tenaga (karbohidrat), zat pembangun (protein), serta zat pengatur (vitamin dan mineral).
  2. Makanlah makanan untuk memenuhi kebutuhan energi. Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dari tiga sumber utama, yaitu karbohidrat, protein dan lemak.
  3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi. Konsumsi gula sebaiknya dibatasi 5% dari jumlah kecukupan energi atau sekitar 3-4 sendok per hari. Seyogyanya sekitar 50-60% kebutuhan energi diperoleh dari karbohidrat kompleks atau setara dengan 3-4 piring nasi.
  4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi. Mengkonsumsi lemak hewani secara berlebihan dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit jantung koroner.
  5. Gunakan garam beryodium untuk mencegah timbulnya gangguan akibat kekurangan yodium (GAKI). GAKI dapat menghambat perkembangan tingkat kecerdasan anak, penyakit gondok, dan kretin (kerdil). Dianjurkan untuk mengkonsumsi garam tidak lebih dari 6 gram (1 sendok teh) per hari.
  6. Makanlah makanan sumber zat besi untuk mencegah anemia. Sumber yang baik adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging.
  7. Pemberian ASI saja kepada bayi sampai berumur 4 bulan. Pemberian ASI secara eksklusif ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi hingga umur 4 bulan, setelah itu perlu diberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI).
  8. Biasakan makan pagi (sarapan) untuk memelihara ketahanan fisik dan meningkatkan produktivitas kerja.
  9. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya, yaitu minimal 2 liter atau setara dengan 8 gelas setiap harinya, agar proses faali dalam tubuh dapat berlangsung dengan lancar dan seimbang.
  10. Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur untuk mencapai berat badan normal dan mengimbangi konsumsi energi yang berlebihan.
  11. Hindari minum minuman beralkohol.
  12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan, yaitu bebas dari cemaran bahan kimia dan mikroba berbahaya, yang dapat menyebabkan sakit.
  13. Bacalah label pada makanan yang dikemas, untuk mengetahui komposisi bahan penyusun (ingridien), komposisi gizi, serta tanggal kedaluarsa.

BIOTIN (Vitamin B8)

Biotin disebut juga vitamin B8.  Biotin adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sangat kecil.
Biotin dapat diproduksi dalam saluran cerna yang distimulasi oleh sukrosa. Namun, adanya antibiotik dapat mengganggu aktivitas mikroba dalam memproduksinya. hewan dan tanaman juga banyak yang mengandung biotin, seperti hati, ginjal, kuning telur, kacang-kacangan, butter, legum, serta sedikit dalam serealia dan buah-buahan.
Biotin ini berfungsi dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein di dalam tubuh.
Kekurangan biotin jarang terjadi. Namun, kekurangan zat gizi ini dapat menyebabkan keletihan, kurang selera makan, rambut rontok, lidah bengkak, ruam kulit dan gangguan emosi. Kelebihan biotin dapat dikeluarkan melalui urine, karena biotin merupakan vitamin larut dalam air.
Karena larut dalam air ini lah, sebaiknya Saat mengolah atau memasak makanan sumber biotin ini, hindari dari perendaman dalam air dan masak dengan jumlah air tidak terlalu banyak.