TUGAS TEKHNOLOGI PANGAN
“Bahan
Tambahan Makanan(BTM) atau Zat Aditif”
Disusun
Oleh:
TUGIRANTO
(2009-31-056)
Dosen
Pembimbing:
Soewardana
Akbar, S.Pt
S1 Ilmu Gizi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Baiturrahim
Jambi
BAHAN TAMBAHAN MAKANAN
(Zat Aditif)
Bahan Tambahan Makanan (BTM) atau Zat Aditif menurut FAO (Food and
Agriculture Organization) adalah senyawa yang dengan sengaja dimasukkan atau
ditambahkan ke dalam makanan dan terlihat dalam proses pengolahan, pengemasan
dan penyimpanan serta bukan merupakan bahan utama.
Sedangkan menurut UU no.7 1996
Republik Indonesia, bahan aditif adalah bahan yag dimasukkan ke dalam makanan
untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan.
Jenis-jenis Zat Aditif dapat
terbagi menjadi 2, yaitu zat aditif berdasarkan sumbernya dan berdasarkan
fungsinya. Berdasarkan sumbernya terbagi menjadi alami dan buatan,
sedangkan berdasarkan fungsinya di
golongkan menjadi 3, yaitu Penyedap, Pengawet dan Penambah Gizi. Penambah Gizi
terbagi menjadi lagi menjadi:
1.
Lemak
Lemak adalah sumber tenaga kalori yang padat.Pengambilan lemak yang
berlebihan dikaitkan dengan peningkatan resiko terhadap penyakit jantung dan
juga kesan kegemukan.
a.
Alami
Asam laktat (lactic acid) adalah salah satu asam organik yang
penting di industri, terutama di industri makanan.
b.
Buatan
·
BHA
and BHT
Butylated hydroxyanisole (BHA)
dan butylated hydrozyttoluene (BHT) termasuk zat aditif yang harus
dihindari. Mereka digunakan sebagai antioksidan untuk mengawetkan makanan
dengan cara mencegah terjadinya oksidasi pada makanan. BHA dan BHT digunakan
mempertahankan lemak dan minyak dari proses tengik, lazim ditemukan pada sereal,
permen karet, potato chips dan minyak sayur, namun ada keprihatinan zat
tersebut menyebabkan kanker. “Struktur BHA dan BHT akan berubah selama proses
pengolahan makanan, dan kemungkinan membentuk sebuah senyawa yang bereaksi
dengan tubuh,” Gerbstadt. Gerbstadt menambahkan meskipun zat tersebut tidak
ditujukan untuk memberi orang ‘kanker’ namun bagi sebagian orang, dalam waktu
tertentu, mungkin memiliki risiko itu.
·
Propyl
gallate
Propyl gallate adalah zat
aditif lain yang harus dihindari. Zat ini dipakai untuk mencegah lemak dan
minyak menjadi rusak dan biasanya dipakai bersamaan dengan BHA dan BHT. Zat
aditif ini kadang-kadang ditemukan pada produk daging, sup berbahan dasar ayam,
dan permen karet. Propyl gallate tidak terbukti menyebabkan kanker,
namun beberapa studi yang ditemukan pada hewan menunjukkan zat ini dikaitkan
dengan kanker, jadi waspadailah zat aditif ini. "Penting bagi setiap
konsumen untuk selalu membaca label pada bungkus makanan,” pesan Gerbstadt.
"Anda harus teliti. Saya sendiri tak keberatan mengecek makanan yang saya
beli dan memastikan mereka tidak mengandung zat pengawet berbahaya.”
·
Trans
Fats
Trans fat alias lemak
trans masuk ke ‘daftar merah’ karena mengonsumsi terlalu banyak zat ini akan
menuntun terjadinya sakit jantung. “Lemak trans terbukti menyebabkan sakit
jantung, dan menciptakan kondisi yang tepat untuk terjadinya stroke, serangan
jantung, gagal ginjal dan kehilangan fungsi anggota badan karena penyakit
pembuluh darah,” ujar Gerbstadt. "Sangat luar biasa jika lemak trans ini
dilarang.” Sejumlah pabrikan telah memodifikasi kandungan produk untuk
mengurangi jumlah lemak trans dan disyaratkan mencantumkan kandungan lmak trans
pada label makanan, namun restoran, khususnya yang menyajikan hidangan fast
food, masih menyajikan makanan dengan banyak kandungan lemak trans. Para pakar
menyarankan kita mengonsumsi lemak trans tidak melebihi 2 gram per hari, jumlah
yang dengan mudah dihitung jika Anda mengonsumsi daging merah dan susu.
·
Olestra
Olestra, sebuah lemak
sintetis yang juga dikenal dengan merek Olean dan ditemukan pada
sejumlah brand potato chips, mencegah lemak diserap sistem pencernaan.
Zat ini sering kali menyebabkan diare, kram perut dan gas. "Jika Anda
makan lemak saat mengonsumsi Olestra lemak hanya akan lewat saja,” ujar
Gerbstadt. Yang lebih signifikan, Olestra menghambat penyerapan vitamin yang
dibutuhkan tubuh seperti vitamin yang larut lemak yang ditemukan pada sayur dan
buah.
2.
Vitamin
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan
oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan
tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat
melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar
peluang terkena penyakit pada tubuh kita. Vitamin berdasarkan kelarutannya di
dalam air :
- Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin C
- Vitamin yang tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K
atau disingkat Vitamin ADEK.
a.
Alami
1. Vitamin A
Sumber vitamin A = susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning,
hati, buah-buahan warna merah dan kuning (cabe merah, wortel, pisang, pepaya,
dan lain-lain). Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A = rabun
senja, katarak, infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit
yang tidak sehat, dan lain-lain.
2. Vitamin B1
Sumber yang mengandung vitamin B1 = gandum, daging, susu, kacang hijau,
ragi, beras, telur, dan sebagainya. Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan
vitamin B1 = kulit kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.
3. Vitamin B2
Sumber yang mengandung vitamin B2 = sayur-sayuran segar, kacang kedelai,
kuning telur, susu, dan banyak lagi lainnya. Penyakit yang ditimbulkan akibat
kekurangan vitamin B2 = turunnya daya tahan tubuh, kilit kering bersisik, mulut
kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dan sebagainya.
4. Vitamin B3
Sumber yang mengandung vitamin B3 = buah-buahan, gandum, ragi, hati,
ikan, ginjal, kentang manis, daging unggas dan sebagainya. Penyakit yang ditimbulkan
akibat kekurangan vitamin B3 = terganggunya sistem pencernaan, otot mudah keram
dan kejang, insomnia, bedan lemas, mudah muntah dan mualmual, dan lain-lain.
5. Vitamin B5
Sumber yang mengandung vitamin B5 = daging, susu, sayur mayur hijau,
ginjal, hati, kacang ijo, dan banyak lagi yang lain. Penyakit yang ditimbulkan
akibat kekurangan vitamin B5 = otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit
pecah-pecah dan bersisik, dan lain-lain.
6. Vitamin B6
Sumber yang mengandung vitamin B6 = kacang-kacangan, jagung, beras,
hati, ikan, beras tumbuk, ragi, daging, dan lain-lain.Penyakit yang ditimbulkan
akibat kekurangan vitamin B6 = pelagra alias kulit pecah-pecah, keram pada
otot, insomnia atau sulit tidur, dan banyak lagi lainnya.
7. Vitamin B12
Sumber yang mengandung vitamin B12 = telur, hati, daging, dan lainnya.
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 = kurang darah atau
anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit, dan
sebagainya.
8. Vitamin C
Sumber yang mengandung vitamin C = jambu klutuk atau jambu batu, jeruk,
tomat, nanas, sayur segar, dan lain sebagainya. Penyakit yang ditimbulkan akibat
kekurangan vitamin C = mudah infeksi pada luka, gusi berdarah, rasa nyeri pada
persendian, dan lain-lain.
9. Vitamin D
Sumber yang mengandung vitamin D = minyak ikan, susu, telur, keju,
dan lain-lain. Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D = gigi
akan lebih mudah rusak, otok bisa mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang tidak
normal yang biasanya betis kaki akan membentuk huruf O atau X.
10. Vitamin E
Sumber yang mengandung vitamin E = ikan, ayam, kuning telur,
kecambah, ragi, minyak tumbuh-tumbuhan, havermut, dsb. Penyakit yang
ditimbulkan akibat kekurangan vitamin E = bisa mandul baik pria maupun wanita,
gangguan syaraf dan otot, dll.
11. Vitamin K
Sumber yang mengandung vitamin K = susu, kuning telur, sayuran
segar, dkk Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin K = darah sulit membeku
bila terluka / berdarah / luka / pendarahan, pendarahan di dalam tubuh, dan sebagainya.
b.
Buatan
1. Vitamin K3
Vitamin K3 atau menadione yang merupakan vitamin buatan bagi mereka yang tak mampu
menyerap dari makanan.
3.
Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses
geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi
juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam
sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang
diketahui.
a.
Alami
1. Yodium /
Iodium / I
Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia
bebas di pasaran, namun tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung
yodium. Yodium berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian
pada anak. Yodium juga dapat membatu mencegah penyakit gondok, gondong atau
gondongan. Yodium berfungsi untuk membentuk zat tirosin yang terbentuk pada
kelenjar tiroid.
2. Phospor /
Fosfor / P
Fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi.
3. Cobalt / Kobal / Kobalt / Co
Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta
pembangun B.
4. Chlor / Klor / Cl
Chlor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida
pada lambung. HCl memiliki kegunaan membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung
dan juga mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
5. Magnesium / Mg
Fungsi atau kegunaan dari magnesium adalah sebagai zat yang
membentuk sel darah merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.
6. Mangaan / Mangan / Mn
Mangaan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem
reproduksi.
7. Tembaga / Cuprum / Cu
Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemo globin
pada sel darah merah.
8. Kalsium / Calcium / Ca
Kalsium atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang
mempunyai fungsi dalam membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam
vitalitas otot pada tubuh.
9. Kalium / K
Kalium kita butuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung.
10. Zincum / Zinc / Seng / Zn
Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon
penting. Selain itu zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis
enzim, hormon dan aktifitas indera pengecap atau lidah kita.
11. Sulfur atau Belerang
Zat ini memiliki andil dalam membentuk protenin di dalam tubuh.
12. Natrium / Na
Natrium
adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk faram di dalam tubuh
dan sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekana osmosis pada sel
yang menjaga keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya.
13. Flour / F
Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi
dari segala macam gangguan pada gigi.
b.
Buatan
Karnegieit serupa feldspar yang pada shu rendah berbentuk antiklin
dan pada suhu tinggi berbentuk Isometri.
Bahan Tambahan Makanan (BTM)
yang Di Larang Pemerintah
Saat ini, sangat banyak produsen jajanan anak yang tidak memperhatikan keamanan
produknya. Mereka lebih memikirkan keuntungan yang dihasilkan, yaitu dengan
modal sekecil-kecilnya tetapi mendapatkan untung yang sebesar-besarnya dengan
tanpa memperhatikan aspek keamanan & keselamatan konsumen. Contohnya, saat
ini banyak sekali jajanan anak yang mengandung bahan-bahan berbahaya seperti
zat pewarna yang dilarang yaitu pewarna tekstil seperti rodamin, kuning
metanil, dst. Sebagian lagi ada yang mengandung boraks & formalin. Selain
itu, pemanis buatan seperti siklamat & sakarin, juga pengawet benzoat
melebihi ambang batas. Pemakaian bahan kimia ini sangat berbahaya bagi
kesehatan & apabila dikonsumsi dalam jangka waktu lama atau berlebihan
jumlahnya sehingga bisa memicu timbulnya berbagai macam penyakit, termasuk
penyakit kanker. Sedangkan secara jangka pendek, penggunaan zat-zat tersebut
akan menimbulkan efek mual & sakit kepala.
Badan POM & Depkes sendiri telah menetapkan aturan tentang Bahan
Tambahan Makanan melalui Permenkes no.722/1998. Menurut Badan POM, saat ini
pada lebih dari 60 persen makanan yang dijual di TKK & SD memiliki
kandungan zat-zat berbahaya. Menurut pasal 1 (4) UU no.7/1996 menyatakan bahwa
“Keamanan Pangan adalah kondisi & upaya yang diperlukan untuk mencegah
pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, & benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan & membahayakan kesehatan manusia.” Jadi, sebenarnya
pemerintah telah mengeluarkan berbagai aturan & larangan untuk melindungi
masyarakat dalam masalah makanan, termasuk jajanan anak. Pada kenyataannya, masih
banyak jajanan anak yang melanggar peraturan tanpa diketahui oleh konsumen.
Kali ini, akan dibahas mengenai aspek hukum keamanan jajanan anak. Kita dapat
lihat bahwa untuk menghasilkan produk makanan sehat bermutu harus menggunakan
bahan makanan tambahan (BTM) yang aman & diizinkan oleh Badan POM.
Penggunaan BTM dalam proses produksi pangan perlu diwaspadai, baik oleh
produsen maupun oleh konsumen. Karena dampak dari penggunaannya dapat berakibat
positif maupun negatif bagi konsumen. Penyimpangan dalam pemakaiannya dapat
membahayakan kesehatan konsumen. Salah satu permasalahan keamanan pangan yang
masih memerlukan pemecahan yaitu penggunaan BTM. BTM banyak digunakan pada
jajanan yang umumnya diproduksi oleh industri kecil/rumah tangga.
Contohnya, salah satu jajanan anak yang paling laris adalah bakso yang diduga
banyak mengandung formalin & boraks sebagai bahan pengawet & menjadikan
bakso lebih kenyal. Makanan yang mengandung formalin & boraks dapat
mengakibatkan gangguan pencernaan seperti nyeri perut, muntah-muntah, gangguan
sistem syaraf, & gangguan sirkulasi jantung/darah. Formalin & boraks
sendiri biasanya digunakan untuk mengawetkan mayat, pembasmi hama, &
penghilang bau. Dalam dosis tinggi, formalin bisa menyebabkan kejang, sulit
buang air kecil, muntah darah, kerusakan ginjal, & kematian. Juga, banyak
jajanan yang menggunakan pemanis buatan. Pemanis buatan yang sering digunakan
sebagian besar adalah pemanis buatan jenis sakarin & siklamat. Pemanis
sakarin & siklamat tersebut merupakan jenis pemanis yang lebih ditujukan
bagi penderita kencing manis (diabetes melitus) atau mereka yang sedang diet
rendah kalori. Penggunaan sakarin yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan
kesehatan. Selain itu, untuk menarik minat anak untuk membeli jajanan, banyak
produsen juga menggunakan zat pewarna tekstil yang membahayakan kesehatan.
Aspek Hukum Penggunaan BTM Penggunaan BTM dalam jajanan anak perlu
diwaspadai, baik oleh produsen maupun oleh konsumen. Penyimpangan dalam
pemakaian BTM dapat membahayakan. Perbuatan ini harus dicegah & ditindak
secara tegas oleh pemerintah yang memiliki kewajiban untuk melindungi rakyatnya
dari penggunaan BTM yang tidak sesuai peraturan. Dari penelitian Badan POM,
dari 163 sampel jajanan anak yang diambil di 10 provinsi, sebanyak 80 sampel (sekitar
50%) tidak memenuhi baku mutu keamanan pangan. Jajanan yang bermasalah itu
mengandung boraks, formalin, zat pengawet ilegal, zat pewarna tekstil, penyedap
rasa & pemanis buatan dalam jumlah berlebih, juga menggunakan garam yang
tidak beryodium.
Oleh karena hal tersebut, kita membutuhkan pangan yang aman untuk
dikonsumsi, bermutu, & bergizi. Kebijakan keamanan pangan & pembangunan
gizi nasional merupakan bagian kebijakan pangan nasional termasuk penggunaan
bahan tambahan makanan. Badan POM telah melakukan sosialisasi penggunaan BTM
yang diizinkan dalam proses produksi makanan & minuman sesuai UU No.
36/2009 untuk aspek keamanan pangan, & UU No. 71/1996. Di sana diatur aspek
keamanan mutu & gizi pangan, juga mendorong perdagangan yang jujur &
bertanggung jawab serta terwujudnya tingkat kecukupan pangan yang terjangkau
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan,
& kemandirian konsumen untuk melindungi diri dari dampak negatif yang
ditimbulkan barang & jasa, termasuk pangan, ada UU No. 8/1999 tentang
Perlindungan Konsumen.
Tujuan seluruh peraturan-peraturan tersebut adalah untuk melindungi kepentingan
masyarakat terhadap penggunaan BTM yang dapat membahayakan kesehatan. Oleh
karena itu, industri pangan perlu mewaspadai masalah penggunaan BTM.
Beberapa produk hukum lain telah dikeluarkan oleh pemerintah dalam upaya
mendapatkan pangan yang aman & berkualitas untuk dikonsumsi oleh masyarakat
di antaranya adalah PP no.28/2004 tentang keamanan, mutu & gizi pangan,
juga Depkes mengeluarkan permenkes no. 722/1998 tentang bahan tambahan yang
dilarang digunakan dalam pangan. Permenkes ini sesuai dengan Joint Expert
Committee on Food Additives (JECFA) WHO yang mengatur & mengevaluasi
standar bahan tambahan makanan, melarang penggunaan bahan tersebut pada
makanan. Aturan ini diteruskan oleh Badan Pengawasan Obat & Makanan yang
sekarang diserahi tanggung jawab untuk pengawasan seluruh produk makanan yang
beredar di masyarakat.
Dalam rangka peningkatan pengamanan & pengawasan zat pewarna makanan,
penandaan khusus harus dicantumkan pada label pewarna makanan. Sebagai
pelaksanaan pasal 14 permenkes no.22/1988 tentang bahan tambahan makanan, dalam
keputusan kepala Badan POM tentang tanda khusus pewarna makanan yang dalam
pasal 1 (1) dijelaskan bahwa tanda khusus adalah tanda dengan bentuk tertentu
yang harus tertera secara jelas pada kemasan tanda dengan bentuk tertentu yang
harus tertera secara jelas pada kemasan atau bungkus luar pewarna makanan,
sehingga pewarna makanan tersebut dapat mudah dikenali.
Pada pasal 2 (2) dijelaskan bahwa kemasan pewarna makanan harus
dicantumkan secara jelas tanda khusus untuk pewarna makanan. Sedangkan pada
pasal 2 (2) disebutkan bahwa selain tanda khusus sebagaimana dimaksud pada ayat
1 sesuai dengan permenkes no.79/1978 tentang label & periklanan makanan
serta permenkes no.722/1988 tentang BTM, pada kemasan atau bungkus luar pewarna
makanan harus dicantumkan
A. Formalin
Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya
sangat menusuk. Di dalam formalin terkandung sekitar 37 persen formaldehid
dalam air. Biasanya ditambahkan metanol hingga 15 persen sebagai pengawet.
Formalin dikenal sebagai bahan pembunuh hama (desinfektan) dan banyak digunakan
dalam industri. Nama lain formalin : - Formol - Methylene aldehyde - Paraforin
- Morbicid - Oxomethane - Polyoxymethylene glycols - Methanal - Formoform -
Superlysoform - Formic aldehyde - Formalith - Tetraoxymethylene - Methyl oxide
- Karsan - Trioxane - Oxymethylene - Methylene glycol. Penggunaan formalin
sebagai Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih : lantai, kapal,
gudang dan pakaian. Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain. Bahan pembuatan
sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Dalam dunia fotografi
biasaya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan kertas, Bahan pembuatan
pupuk dalam bentuk urea, Bahan pembuatan produk parfum, Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras
kuku, Pencegah korosi untuk sumur minyak, Bahan untuk insulasi busa, Bahan
perekat untuk produk kayu lapis (plywood) . Formalin sangat berbahaya jika
terhirup, mengenai kulit dan tertelan. Akibat yang ditimbulkan dapat berupa :
luka bakar pada kulit, iritasi pada saluran pernafasan, reaksi alergi dan
bahaya kanker pada manusia.
Ciri Makanan Berformalin
a.
Mie Basah
- Bau sedikit menyengat
- Awet, tahan 2 hari dalam suhu kamar(25 C). Pada suhu
10 C atau di lemari es tahan hingga lebih 15 hari.
- Mie tampak mengkilat (seperti berminyak), liat(tidak
mudah putus) dan tidak lengket.
b.
Tahu
- Bentuknya sangat bagus
- Kenyal
- Tidak mudah hancur dan awet (sampai 3hari pada suhu
kamar 25 C). Pada suhu 10 C di dalam lemari es sampai lebih dari 15 hari.
- Bau sudah agak menyengat
- Aroma kedelai sudah tak nyata lagi
c.
Ikan
- Warna putih bersih
- Kenyal
- Insangnya berwarna merah tua dan bukan berwarna merah
segar
- Awet pada suhu kamar pada beberapa hari dan tidak
mudah busuk
- Tidak terasa bau amis ikan, melainkan bau menyengat
d.
Bakso
- Kenyal
- Awet, pada suhu kamar tahan sampai 5hari
e.
Ayam Potong
- Berwarna putih bersih
- Tidak mudah busuk atau awet dalam beberapa hari
B. Boraks
Menurut Dra. Euis Megawati, Apt.,
boraks adalah bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu,
dan pengontrol kecoak. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium
tetraborat. Sifatnya berwarna putih dan sedikit larut dalam air.
Sering mengonsumsi makanan
berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal. Dalam jumlah
banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma,
merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan
darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, bahkan kematian.
Ciri-ciri Makanan Mengandung
Boraks
Sama seperti formalin, cukup sulit
menentukan apakah suatu makanan mengandung boraks. Hanya lewat uji
laboratotium, semua bisa jelas. Namun, penampakan luar tetap memang bisa
dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan pegangan untuk menentukan
suatu makanan aman dari boraks atau tidak.
1. Bakso
- Lebih kenyal dibanding bakso tanpa
boraks
- Bila digigit akan kembali kebentuk
semula
- Tahan lama sampai beberapa hari
- Warnanya tampak lebih putih. Bakso
yang aman berwarna abu-abu segar merata di semua bagian, baik di pinggir maupun
di tengah.
- Bau tidak terasa alami dan ada bau
lain yang muncul
- Bila dilemparkan ke lantai, akan
mantul seperti bola bekel
2. Gula
Merah
- Sangat keras dan sangat susah
dibelah
- Terlihat butiran-butiran mengkilat
di bagian dalam
C.
Pewarna Tekstil
Selain formalin dan boraks,
beberapa jenis bahan makanan yang diuji BPOM juga mengandung bahan berbahaya
seperti pewarna tekstil, kertas, dan cat (Rhodamin B), methanyl yellow,
amaranth.
Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna
sintetis yang biasa digunakan pada industri tekstil dan kertas . Zat ini
ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan melalui Menteri
Kesehatan (Permenkes) No.239/Menkes/Per/V/8.
Pemakaian ini sangat berbahaya karena bisa memicu kanker serta merusak ginjal
dan hati. Payahnya lagi, bahan-bahan ini ditambahkan pada jajanan untuk
anak-anak seperti es sirup atau cendol, minuman ringan seperti limun, kue,
gorengan, kerupuk, dan saus sambal.
Ciri-ciri Makanan yang
Mengandung Rhodamin B
1. Warna kelihatan cerah(berwarna warni), sehingga tampak menarik
2. Ada sedikit rasa pahit, terutama pada sirup dan limun
3. Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengkonsumsinya
4. Baunya tidak alami sesuai makanannya.