Senin, 14 Mei 2012

Set Menu Kontinental

Hai, bingung mau buat tugas kuliah buat set menu kontinental atau bingung bagaimana bentuknya? ni saya kasih contohnya:
Atau Seperti ini :

Atau yang ini:

Sekian, lebih dan kurang mohon maaf, terima kasih.. :)

Pengemasan Bahan Makanan

Berbagai macam bahan pangan dapat digunakan sebagai pengemas. Namun Dalam membuat pengemas, kita harus memperhatikan syarat bahan yang dapat digunakan sebagai pengemas, seperti :

Ø  Memiliki Permeabilitas ( kemampuan melewatkan ) udara yang sesuai dengan jenis bahan pangan yang akan dikemas.
Ø  Harus bersifat tidak beracun dan Inert (Tidak bereaksi dengan bahan pangan)
Ø  Harus kedap air
Ø  Tahan panas
Ø  Mudah dikerjakan secara masinal
Ø  Harganya relatif murah

Pada saat ini makin banyak jenis pengemas yang digunakan. Pembuatan kemasan pangan harus mempertimbangkan dari segi keamanan pangan dengan memenuhi syarat sebagai bahan yang layak digunakan sebagai pengemas. Dari berbagai jenis pengemas mempunyai kelemahan dan kelebihan masning-masing. Sehingga kita harus menyesuaikan antara bahan makanan dengan jenis bahan yang akan digunakan sebagai pengemas, untuk meminimalkan efek yang mungkin akan ditimbulkan dari interaksi antara bahan makanan dengan pengemas.

Banyak bahan pangan yang menggunakan pengemas dengan bahan utama logam dengan pertimbangan lebih tahan lama dibandingkan dengan pengemas yang terbuat dari bahan plastik maupun kertas.

Namun dibalik dari manfaatnya ternyata juga mempunyai kekurangan. Logam berat yang terkandung dalam pengemas dapat berpindah ke makanan. Perpindahan bahan Toksik dari kaleng pengemas bisa terjadi.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya Korosif adalah Asam Organik, Nitrat, Oxidizing agent, penyimpanan, suhu, kelembaban dan ada tidaknya bahan pelapis kaleng. Keracunan yang diakibatkan logam-logam ini dapat berupa keracunan ringan atau berat seperti mual-mual, muntah, pusing dan keluarnya keringat dingin yang berlebihan. Oleh karena itu, pengemasan bahan pangan harus dilakukan secara hati-hati.


Pengemasan makanan dengan menggunakan kertas koran bekas kurang baik karena memungkinkan terjadinya Migrasi logam berat terutama Pb dari tinta pada kertas koran ke makanan. Padahal Mineral Pb merupakan salah satu logam yang dibutuhkan tubuh, sehingga jika terakumulasi dalam tubuh akan dapat mengakibatkan penyakit.

Sering kita melihat dan menggunakan bahan pengemas yang terbuat dari plastik. Walaupun bahan plastik terlihat aman namun sebetulnya pengemas plastik juga mempunyai resiko penggunaan. Seperti semakin tinggi suhu maka semakin banyak monomer plastik yang termigrasi kedalam bahan yang dikemas. Oleh karena itu perlu penetapan tanggal kadaluarsa pada bahan yang dikemas dengan kemasan plastik.

Pengemasan makanan dengan bahan yang memiliki aroma kuat, seperti PVC (Poly Vinyl Chloride) dan Styrofoam, memungkinkan terjadinya migrasi Arsen ke makanan. Penggunaan Styrofoam dalam pengemasan pangan sampai sekarang masih merupakan suatu kontroversi yang masih diperdebatkan. Satu pihak masih membolehkan penggunaan Styrofoam dilain pihak berusaha untuk menolak penggunaan Styrofoam. Oleh karena itu, dalam penggunaan pengemas Styrofoam lebih baik.

BAHAN KEMASAN MAKANAN

Setiap bahan makanan mempunyai daya tahan yang terbatas sebelum ia mengalami proses. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui proses pengemasan. Terdapat berbagai bahan/material yang dapat digunakan sebagai kemasan makanan. Penggunaan material yang tepat dapat mempertahankan usia pakai dari bahan makanan, namun penggunaan materil yang salah juga dapat mempercepat usia pakai dari makanan tersebut, bahkan dapat menimbulkan bahaya kesehatan bagi konsumen makanan. Berbagai jenis bahan kemasan makanan antara lain :

KALENG

Kaleng dapat dipergunakan sebagai bahan pengemas makanan yang aman, selama kaleng tersebut tidak berkarat, tidak penyok dan tidak bocor. Apabila  kita mengkonsumsi makanan yang ada dalam kaleng ini, maka perlu dilakukan pemanasan ulang. Yakni kurang lebih 15 menit untuk menghindarkan adanya bahaya E-Coli yang sangat mematikan.



GELAS

Gelas merupakan bahan pengemas yang aman. Gelas banyak digunakan untuk mengemas minuman ataupun makanan yang telah diproses melalui proses fermentasi seperti acar, taoco, kecap dan lain-lain.

KERTAS

Kertas paling banyak digunakan untuk makanan dari makanan gorengan sampai makanan yang memerlukan penyimpanan lama seperti the celup dan lain-lain. Beberapa jenis kertas yang sering digunakan adalah kertas Koran, kertas nasi yang dilapisi plastic serta kertas yang telah mengalami pemutihan.

Kertas yang biasa dipakai untuk mengemas gorengan biasanya digunakan kertas Koran. Secara tida sadar kertas koran ini mengandung tinta yang bersifat larut. Padahal tinta tersebut banyak megandung Timbal (Pb) yang sangat bahaya bagi kesehatan.

Bila timbal tersebut terakumulasi dalam tubuh maka akan menyebabkan gangguan saraf dan bahakan dapat menyebabkna kanker. Pada suatu penelitian, wanita hamil yang banyak terakumulasi timbal ini akan menyebabkan cacat bawaan pada janin dan merusak otak sehingga akan mempunyai kecerdasan yang rendah.

Pada laki-laki, timbale akan menyebabkan penurunan kualitas sperma sehingga dapat menyebabkna kemandulan.

Kertas yang telah diputihkan sering digunakan sebagai pembugkus teh celup. Kertas ini berbahaya karena sudah ditambahkan bahan pemutih (Chlorine). Bila terkena sushu tinggi akan meghasilkan dioksin, suatu senyawa racun yang berbahaya bagi kesehatan kita. Tahun 1998 WHO menetapkan ambang batas aman konsumsu dioksin, yaitu 1-4 pikogram (sepertriliun gram) dioksin per-kilogram berat badan.

Dalam jumlah sedikit saja sudah sangat berbahaya, apalagi dalam jumlah besar maka dioksin akan bersifat karsiogenik (menyebabkna kanker). Konsentrasi lebih tinggi lagi akan menyebabkan penyakit kulit cloracne (jerawat yang parah disertai dengan erupsi kulit dan kista).



Selain itu dioksin juga akan menyebabkan penurunan hormone reproduksi pria hingga 50% dan menyebabkan kanker prostate dan kanker testis.

Pada wanita dioksin akan menyebabkan kanker payudara dan endometriosis, yakni jaringan selaput lendir rahim yang berfungsi tumbuh diluar rongga rahim. Oleh karena itu untuk menghindarkan hal-hal diatas bila tidak terpaksa gunakan the (teh tubruk) secara langsung, dan gunakan pembungkus yang aman seperti daun pisang dan aluminium foil.

PLASTIK

Bahan pengemas yang mudah didapat dan sangat fleksibel penggunaannya adalah plastik. Selain untuk mengemas langsung bahan makanan, seringkali digunakan sebagai pelapis kertas.

Plastik yang dikenal adalah Polyethylene, Polypropylene, Poly Vinyl Chlorida (PVC), dan Vinylidene Chloride Resin. Secara umu plastik tersusun dari polimer yaitu rantai panjang dan satuan-satuan yang lebih kecil yang disebut monomer. Polimer ini dapat masuk dalam tubuh manusia karena bersifat tidak larut, sehingga bila terjadi akumulasi dalam tubuh akan menyebabkan kanker.

Masing-masing jenis plastik mempunyai tingkat bahaya yang berbeda tergantung dan bahan kimia penyusunnya, jenis makanan yang dibungkus (asam, berlemak), lama kontak dan suhu makanan saat disimpan. Semakin tinggi suhu makanan yang dimasukkan dalam plastik ini maka semakin cepat terjadinya perpindahan.

Hal ini ditandai dengan menjadi melemasnya plastik pembungkus tersebut (untuk membungkus mie ayam, bakso panas, dll).

Sayur bersantan, susu dan buah-buahan yang mengandung asam organik sebaiknya tidak dibungkus platik dalam keadaan panas, ataupun kalau terpaksa jangan digunakan terlalu lama. Plastik ini boleh digunakan jika bahan yang dimasukkan dalam keadaan dingin.

Dari beberapa jenis plastik diatas yang relatif lebih aman digunakan untuk makanan adalah Polyethylene yang tampak bening dan Polypropylen yang lebih lembut dan agak tebal.



Sedangkan Vinylidene Chloride Resin dan Poly Vynil Chlorida (PVC) bila digunakan mengemas bahan yang panas akan tercemar dioksin, suatu racun yang sangat berbahaya bagi manusia.

Dioksin ini bersifat larut dalam lemak, maka terakumulasi dalam pangan yang relatif tinggi kadar lemaknya. Kandungan dioksin tersebar (97,5%) kedalam produk pangan secara berurutan konsentrasinya yaitu daging, produk susu, susu, unggas, daging babi, daging ikan dan telur. Oleh karena itu penggunaan plastik ini sering digunakan sebagai pembungkus permen, pelapis kertas nasi dan bahan penutup karena amat tipis dan transparan.

STYROFOAM

Yang sering dikenal sebagai gabus ini digunakan untuk mengemas makanan instant, atau makanan siap saji. Wadah ini banyak disukai karena ringan, tahan bocor dan dapat menahan panas sampai beberapa waktu. Namun yang perlu diingat Styrofoam ini merupakan bahan yang terbuat dari foamed Polistirenpolistiren. Yakni suatu jenis plastik yang mempunyai cirri ringan, kaku, rapuh dan tembus cahaya.

Bahan ini kemudian dicampur dengan karet sintetis (butadiene) sehingga warnanya menjadi putih susu. Agar lebih lentur dan awet, ditambahkan zat plastizer seperti dioktiplatat (DOP) dan butil hidroksi toluene (BHT). Kandungan zat pada proses terakhir inilah menurut penelitian kimia LIPI dapat memicu timbulnya kanker dan penurunan daya piker anak.

Selain itu bila pengemas ini digunakan untuk mengemas makanan bersuhu tinggi, maka kandungan kimianya dapat terurai dan masuk terakumulasi dalam tubuh.

Ambang batas stiren didalam tubuh sangat sedikit, sehingga bila melebihi batas maka akan mengakibatkan gangguan-gangguan saraf seperti kelelahan, nervous, sulit tidur dan anemia serta kesuburan menurun.

Di Negara-negara maju seperti Jepang dan Negara Eropa pengemas ini sudah dilaran, sedangkan di Cina masih menjadi polemic. Tidak diperbolehkannya dipergunakan selain alas an yang berhubungan dengan pemusnahannya yang sangat sulit membusuk.

AIR, Zat Gizi yang Terlupakan






Air merupakan komponen utama dari tubuh yaitu sekitar duapertiga ukuran tubuh, yang tersebar di seluruh jaringan sebagai cairan intrasel maupun ekstrasel. Manusia lebih tahan terhadap rasa lapar dibandingkan rasa haus, karena air juga dikenal sebagai anti haus yang merupakan zat gizi. Air berperan penting dalam kehidupan, bahkan semua sistem organ bergantung padanya seperti darah, enzim, hormon, cairan plasma serta cairan sel. Selain itu air mempunyai peran dalam proses pelarutan,pencernaan, penyerapan zat gizi, pembuangan sisa serta pengaturan keseimbangan mineral, elektrolit, asam basa dan suhu tubuh. Itulah sebabnya air penting bagi tubuh untuk hidup sehat.
Air dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang paling banyak dibandingkan kebutuhan zat gizi lainnya, sehingga air dikategorikan sebagai zat gizi makro  bersama karbohidrat, lemak, dan protein. Air juga diperlukan dalam jumlah besar, yaitu sekitar 2.000 ml/hari bagi orang dewasa. Oleh karena itu, kita tidak boleh kekurangan air atau dehidrasi. Karenanya jelas manusia harus minum air sepanjang hari untuk memenuhi kebutuhan hariannya, dan sudah sepantasnya komponen air ada dalam piramida makanan.  Penelitian membuktikan bahwa dehidrasi 2% saja sudah akan menurunkan konsentrasi dan daya ingat seseorang. Bila pada anak-anak akan berdampak buruk pada kecerdasan dan pendidikan anak.
AIR SEBAGAI ZAT GIZI ESENSIAL
Air tidak dapat diproduksi oleh tubuh, karena itu air disebut sebagai zat gizi esensial. Air sesungguhnya juga merupakan zat gizi, karena memenuhi persyaratan sebagai zat gizi yaitu zat yang diperlukan tubuh terutama untuk mengatur proses kehidupan. Pemenuhan kebutuhan air bagi tubuh manusia pada umumnya berasal dari minuman, sebagian lagi berasal dari makanan dan dari air hasil metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein di dalam tubuh dalam jumlah yang sedikit.
FAKTOR YANG MENENTUKAN KEBUTUHAN AIR
Terdapat banyak faktor yang menentukan kebutuhan air seperti suhu lingkungan, tingkat aktivitas fisik, kucuran keringat, umur dan jenis kelamin. Anjuran asupan air secara umum bagi remaja dan dewasa adalah 2.000 ml/hari. Anjuran ini perlu disesuaikan dengan tingkat aktivitas dan pengeluaran keringat mengingat hal itu menyebabkan variasi kebutuhan air. Orang-orang yang aktivitas berat dan mengeluarkan keringat bercucuran misalnya, membutuhkan air hingga 2-3 kali lipat, yaitu 4-6 liter per hari. Tetapi orang lanjut usia (lansia) perlu membatasi konsumsi air karena kebutuhannya cukup hanya 1,5 liter sehari.

DAMPAK KEKURANGAN DAN KELEBIHAN AIR
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa  kurang air akan berdampak pada kesehatan yaitu gangguan mood (sekitar 1%), menurunkan kemapuan fisik (2%), psikomotor dan pada wanita mengalami kelelahan. Oleh karena itu, dibutuhkan jumlah air yang optimal untuk berfungsi dalam tubuh, karena kekurangan dan kelebihan air tidak memberikan dampak yang baik bagi tubuh.
Apabila tubuh kekurangan air akan berakibat hipovalemia dan dehidrasi.  Hipovalemia adalah kondisi terjadi pengurangan volume cairan ekstrasel, keadaan ini terjadi bila keluaran airnya adalah cairan yang isotonik (air dan natrium keluar dalam jumlah yang sebanding sehingga osmolalitas plasma tidak berubah atau kadar natrium plasma tetap normal) biasanya terjadi pada perdarahan dan diare. Sedangkan dehidrasai adalah keadaan yang terjadi bila keluaran airnya yaitu cairan yang hipotonik (volume air yang keluar jauh lebih besar dari jumlah natrium yang keluar), biasanya terjadi pada pasien diabetes insipidus(keluaran air tanpa natrium melalui ginjal)dan pada usia lanjut yang kurang minum atau lupa minum (keluaran air tanpa natrium melalui penguapan kulit dan saluran nafas)
Selain kekurangan air kelebihan air dalam tubuh tidak baik pada kesehatan karena ada penyakit tertentu yang harus ada pembatasan cairan dalam tubuhnya seperti penyakit ginjal kronik (PGK), gagal jantung, dan kadar albumin dalam serum rendah. Pada usia lanjut tidak di anjurkan meminum banyak air dalam tubuhnya karena akan menimbulkan hiponatremia yang dapat menurunkan kesadaran, kejang-kejang, dan bahkan kematian.
AIR DALAM TUMPENG GIZI SEIMBANG
Pada tahun 2010, air sebagai zat gizi dijadikan komponen utama dan mendasar dalam Tumpeng Gizi Seimbang (TGS). Hal ini didasarkan pada empat pertimbangan, yaitu :
1.  Air  zat gizi yang terbanyak dalam tubuh dan terbanyak dibutuhkan tubuh,
2. Air zat gizi esensial dan mempunyai peran unik dalam mewujudkan kesehatan,
3. Masalah dehidrasi cukup tinggi dan meluas di Indonesia
4. Kebutuhan air harus dipenuhi sebagai bagian gizi seimbang.
Dalam TGS visualisasi anjuran air disajikan berupa anjuran minum air putih dalam 8 gelas dalam bentuk air yang aman dan cukup jumlahnya sesuai anjuran Depkes. Kenapa anjuran harus air putih? Ada lima pertimbangan utama kenapa air divisualisasikan berupa air putih dalam TGS yaitu:
1. visualisasi ragam jenis pangan dalam TGS adalah dalam wujud bahan pangan (bahan dasar utama), bukan dalam bentuk pangan olahan,misalnya yang divisualkan bayam bukan tumis bayam. Karena visualisasi air minum adalah air putih, yakni bahan dasar semua minuman,
2. Air putih adalah visualisasi air sebagai zat gizi dan lebih mudah diakses.
3. Air putih adalah air yang paling banyak dan paling sering dikonsumsi penduduk Indonesia,    4. Anjuran minum air putih paling baik untuk hidrasi sehat dalam kondisi normal,
5. Air putih mempunyai asiditas yang netral dan anjuran minum air putih tidak mengandung kontroversial dari aspek kesehatan.