Air merupakan
komponen utama dari tubuh yaitu sekitar duapertiga ukuran tubuh, yang
tersebar di seluruh jaringan sebagai cairan intrasel maupun ekstrasel.
Manusia lebih tahan terhadap rasa lapar dibandingkan rasa haus, karena air
juga dikenal sebagai anti haus yang merupakan zat gizi. Air berperan penting
dalam kehidupan, bahkan semua sistem organ bergantung padanya seperti darah,
enzim, hormon, cairan plasma serta cairan sel. Selain itu air mempunyai peran
dalam proses pelarutan,pencernaan, penyerapan zat gizi, pembuangan sisa serta
pengaturan keseimbangan mineral, elektrolit, asam basa dan suhu tubuh. Itulah
sebabnya air penting bagi tubuh untuk hidup sehat.
Air dibutuhkan tubuh
dalam jumlah yang paling banyak dibandingkan kebutuhan zat gizi lainnya,
sehingga air dikategorikan sebagai zat gizi makro bersama karbohidrat,
lemak, dan protein. Air juga diperlukan dalam jumlah besar, yaitu sekitar 2.000
ml/hari bagi orang dewasa. Oleh karena itu, kita tidak boleh kekurangan air
atau dehidrasi. Karenanya jelas manusia harus minum air sepanjang hari untuk
memenuhi kebutuhan hariannya, dan sudah sepantasnya komponen air ada dalam
piramida makanan. Penelitian membuktikan bahwa dehidrasi 2% saja sudah
akan menurunkan konsentrasi dan daya ingat seseorang. Bila pada anak-anak
akan berdampak buruk pada kecerdasan dan pendidikan anak.
AIR SEBAGAI ZAT GIZI ESENSIAL
Air tidak dapat
diproduksi oleh tubuh, karena itu air disebut sebagai zat gizi esensial. Air
sesungguhnya juga merupakan zat gizi, karena memenuhi persyaratan sebagai zat
gizi yaitu zat yang diperlukan tubuh terutama untuk mengatur proses
kehidupan. Pemenuhan kebutuhan air bagi tubuh manusia pada umumnya berasal
dari minuman, sebagian lagi berasal dari makanan dan dari air hasil
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein di dalam tubuh dalam jumlah yang
sedikit.
FAKTOR YANG MENENTUKAN KEBUTUHAN AIR
Terdapat banyak
faktor yang menentukan kebutuhan air seperti suhu lingkungan, tingkat
aktivitas fisik, kucuran keringat, umur dan jenis kelamin. Anjuran asupan air
secara umum bagi remaja dan dewasa adalah 2.000 ml/hari. Anjuran ini perlu
disesuaikan dengan tingkat aktivitas dan pengeluaran keringat mengingat hal
itu menyebabkan variasi kebutuhan air. Orang-orang yang aktivitas berat dan
mengeluarkan keringat bercucuran misalnya, membutuhkan air hingga 2-3 kali
lipat, yaitu 4-6 liter per hari. Tetapi orang lanjut usia (lansia) perlu
membatasi konsumsi air karena kebutuhannya cukup hanya 1,5 liter sehari.
DAMPAK KEKURANGAN DAN KELEBIHAN AIR
Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa kurang air akan berdampak pada kesehatan yaitu
gangguan mood (sekitar 1%), menurunkan kemapuan fisik (2%), psikomotor dan
pada wanita mengalami kelelahan. Oleh karena itu, dibutuhkan jumlah air yang
optimal untuk berfungsi dalam tubuh, karena kekurangan dan kelebihan air
tidak memberikan dampak yang baik bagi tubuh.
Apabila tubuh
kekurangan air akan berakibat hipovalemia dan dehidrasi. Hipovalemia adalah kondisi terjadi
pengurangan volume cairan ekstrasel, keadaan ini terjadi bila keluaran airnya
adalah cairan yang isotonik (air dan natrium keluar dalam jumlah yang
sebanding sehingga osmolalitas plasma tidak berubah atau kadar natrium plasma
tetap normal) biasanya terjadi pada perdarahan dan diare. Sedangkan
dehidrasai adalah keadaan yang terjadi bila keluaran airnya yaitu cairan yang
hipotonik (volume air yang keluar jauh lebih besar dari jumlah natrium yang
keluar), biasanya terjadi pada pasien diabetes insipidus(keluaran air tanpa
natrium melalui ginjal)dan pada usia lanjut yang kurang minum atau lupa minum
(keluaran air tanpa natrium melalui penguapan kulit dan saluran nafas)
Selain kekurangan
air kelebihan air dalam tubuh tidak baik pada kesehatan karena ada penyakit
tertentu yang harus ada pembatasan cairan dalam tubuhnya seperti penyakit
ginjal kronik (PGK), gagal jantung, dan kadar albumin dalam serum rendah.
Pada usia lanjut tidak di anjurkan meminum banyak air dalam tubuhnya karena
akan menimbulkan hiponatremia yang dapat menurunkan kesadaran, kejang-kejang,
dan bahkan kematian.
AIR DALAM TUMPENG GIZI SEIMBANG
Pada tahun 2010, air
sebagai zat gizi dijadikan komponen utama dan mendasar dalam Tumpeng Gizi
Seimbang (TGS). Hal ini didasarkan pada empat pertimbangan, yaitu :
1. Air
zat gizi yang terbanyak dalam tubuh dan terbanyak dibutuhkan tubuh,
2. Air zat gizi
esensial dan mempunyai peran unik dalam mewujudkan kesehatan,
3. Masalah dehidrasi
cukup tinggi dan meluas di Indonesia
4. Kebutuhan air
harus dipenuhi sebagai bagian gizi seimbang.
Dalam TGS
visualisasi anjuran air disajikan berupa anjuran minum air putih dalam 8
gelas dalam bentuk air yang aman dan cukup jumlahnya sesuai anjuran Depkes.
Kenapa anjuran harus air putih? Ada lima pertimbangan utama kenapa air
divisualisasikan berupa air putih dalam TGS yaitu:
1. visualisasi ragam
jenis pangan dalam TGS adalah dalam wujud bahan pangan (bahan dasar utama),
bukan dalam bentuk pangan olahan,misalnya yang divisualkan bayam bukan tumis
bayam. Karena visualisasi air minum adalah air putih, yakni bahan dasar semua
minuman,
2. Air putih adalah
visualisasi air sebagai zat gizi dan lebih mudah diakses.
3. Air putih adalah
air yang paling banyak dan paling sering dikonsumsi penduduk Indonesia,
4. Anjuran minum air putih paling baik untuk hidrasi sehat
dalam kondisi normal,
5. Air putih
mempunyai asiditas yang netral dan anjuran minum air putih tidak mengandung
kontroversial dari aspek kesehatan.
|
Suatu Wadah untuk Anda yang Mengiginkan Informasi TerUpdate tentang Gizi, Kesehatan, Pendidikan Gizi dan Umum.
Tampilkan postingan dengan label air zat gizi yang terlupakan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label air zat gizi yang terlupakan. Tampilkan semua postingan
Senin, 14 Mei 2012
AIR, Zat Gizi yang Terlupakan
Label:kesehatan, gizi, pendidikan, sehat
air,
air bening,
air minum,
air putih,
air zat gizi yang terlupakan,
dehidrasi,
diet,
gizi,
gizi essensial,
kesehatan,
pangan,
pendidikan,
pengajaran,
pengetahuan,
segar,
segar sehat,
sehat,
water,
zat gizi
Langganan:
Postingan (Atom)