Tampilkan postingan dengan label sayur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sayur. Tampilkan semua postingan

Senin, 14 Mei 2012

Bahaya yang Menyelimuti Lalapan(sayur) Mentah



Ditinjau dari gizinya, lalapan mentah memang mengandung unsur gizi lebih banyak dibanding lalapan matang. Namun, tahu kah anda? dari segi keamanannya, lalapan mentah beresiko terkontaminasi pestisida atau bakteri berbahaya. 

Menurut Prof.Dr.Ir. Made Astawan, ahli teknologi pangan dan gizi dari IPB dalam bukunya Kandungan Gizi Aneka Bahan Makanan, residu pestisida seringkali masih tertinggal pada sayuran sampai beberapa hari setelah penyemprotan, terutama pada masa kemarau karena itu seharusnya petani tidak memanen sayuran sehabis disemprot pestisida.

Proses pencucian sayur yang tidak sempurna juga perlu diwaspadai. Pasalnya beberapa zat kimia dalam pestisida ada yang tidak bisa hilang meski dicuci. Oleh karena itu, cuci sayur dan buah dalam air mengalir. Khusus untuk lalapan mentah, untuk lebih amannya cuci lalapan dengan air matang agar terhindar dari bakteri penyebab infeksi.

Selain pestisida, waspadai pula kontaminasi bakteri berbahaya, terutama sayuran yang menjalar di permukaan tanah atau ketinggiaannya dekat dengan tanah. Untuk meningkatkan kesuburan tanah, para petani seringkali menggunakan pupuk organik berupa humus atau kotoran ternak (bahkan kotoran manusia). 

Contoh bakteri patogen yang berasal dari tinja adalah Eschericia coli yang dapat menimbulkan diare, Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi penyebab demam tifus. Salmonella juga dapat menyebabkan gangguan perut, dengan gejala diare, sakit kepala, muntah-muntah, dan demam. 

Beberapa jenis bahan pangan mengandung senyawa beracun alami, misalnya saponin pada kedelai, kacang tanah, bayam, dan asparagus, goitrogen (kol dan lobak), asam sianida (daun singkong), solanin (kentang), dan lain-lain. Senyawa beracun tersebut hanya dapat dihilangkan melalui proses pencucian dan pemasakan dengan suhu yang tepat. 

Meski sejauh ini belum dilaporkan adanya kasus orang yang keracunan atau meninggal gara-gara mengonsumsi lalapan mentah, tapi tak ada salahnya kita lebih memerhatikan keamanan pangan yang dikonsumsi. Bila Anda termasuk pecinta lalapan, mungkin Anda bisa mulai menanam tanaman yang biasa dipakai untuk lalapan di halaman rumah atau dalam pot. Dengan demikian, kita tahu persis sayuran tersebut bebas dari pestisida dan kontaminasi bakteri atau tinja manusia.

Rabu, 02 Mei 2012

SEGUDANG Khasiat Terong

Di Zaman yang sudah maju sekarang ini, masih banyak yang salah menafsirkan kalau mengonsumsi terong itu membuat tubuh jadi lemes. Padahal kenyataannya itu tidaklah benar, yang sebenanya, terong sangat lah bermanfaat dan berkhasiat....

Terong atau terung (Solanum melongena) ialah tumbuhan yang tergolong dalam keluarga Solanaceace dan genus Solanum. terong merupakan tumbuhan asli India dan Sri Lanka. Manfaat terong adalah sebagai berikut:
1. Menghambat kerusakan pembuluh darah
Buah ini diketahui punya manfaat sebagai anti kejang, anti kanker, dan pendepak gangguan pembuluh darah. Bahkan di Nigeria digunakan sebagai tanaman kontrasepsi, terutama untuk kaum pria.
Buah terong mengandung striknin, skopolsmin, skopoletin, dan skoparon yang bisa menghambat serangan sawan, gugup, atau kekejangan saraf. Maka dari itu, buah ini dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati serangan epilepsi dan penyakit kejang lainnya.
Di Korea, terong yang telah dikeringkan bila dikonsumsi bisa pula mengobati sakit pinggang, encok, pinggang kaku, dan nyeri lainnya. Secara empiris, sayuran ini mampu mengobati campak, cacar air, ketergantungan alkohol, gastritis, dan luka bakar.
Jus terong bisa menekan kerusakan pada sel-sel dengan penyimpangan kromosom sebagai pertanda adanya kanker. Kandungan tripsin inhibitor pada buah terong ini diyakini bisa melawan serangan zat pemicu kanker. buah ini sangat baik untuk mengurangi resiko penyakit kanker.
Terong juga dapat menetralkan kerusakan pembuluh darah arteri. Dengan begitu, ia dapat menekan dan mengatasi arterosklerosis; penyakit yang disebabkan  oleh terganggunya transportasi darah dan zat makanan pada pembuluh darah arteri. Gangguan itu terjadi akibat timbunan lemak dan kolesterol di pembuluh darah.
Gangguan pembuluh darah ini dapat ditanggulangi dengan cara mengonsumsi terong.

SERAT

Serat atau Fiber adalah bagian dari tanaman yang terdiri atas polisakarida selulosa, hemiselulosa, pektin, gum, mucilages, termasuk juga nonpolisakarida lignin yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan.
Adapun Dietary fiber adalah sisa dari hidrolisis enzim pencernaan manusia setelah melewati usus halus dan masuk ke kolon untuk difermentasi bakteri.
Serat diklasifikasikan menurut karakteristik yang terdiri dari kelarutan dalam air, struktur kimia, dan termasuk polisakarida atau tidak. Serat larut air adalah serat yang larut dalam air kemudian membentuk gel dalam saluran pencernaan dengan cara menyerap air. Adapun Serat tidak larut air adalah serat yang tidak larut dalam air, tetapi memiliki kemampuan menyerap air dan meningkatkan tekstur dan volume tinja.
Serat berfungsi mengontrol berat badan karena serat tidak menyumbangkan banyak energi asalkan diet rendah lemak dan gula. Serat juga dapat mencegah/meringankan resiko diare dan konstipasi karena serat dapat menarik air ke dalam saluran cerna dan melembutkan feses.
Kekurangan konsumsi serat memberikan efek negatif pada kesehatan, terutama sembelit alias susah buang air besar.
Adapun kelebihan serat tubuh akan mengalami dampaknya karena serat tidak mengandung energi atau nutrient lain sehingga mengakibatkan defisiensi zat gizi. Serat juga membatasi penyerapan mineral, seperti kalsium, kalium, seng dan besi sehingga di khawatirkan tubuh akan kekurangan mineral tersebut.
Untuk pengolahan makanan sumber serat dengan cara menghindari dari pemanasan terlalu lama sehingga seratnya tidak menjadi hancur atau lumat.