Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 08 Mei 2012

Analisa Zat Gizi, ASAM AMINO


Asam amino berfungsi untuk meningkatkan kewaspadaan, mengurangi kesalahan, dan memacu kegesitan pikiran.
Terdapat 20 asam amino yang terbagi menjadi dua kelompok, asam amino non-enensial dan asam amino esensial. 12 jenis asam amino non-enensial di produksi oleh tubuh. Sedangkan 8 sisanya, berupa asam amino esensial yang harus didapatkan melalui makanan.
Fungsi Asam Amino antra lain :
  1. Penyusun protein, termasuk enzim.
  2. kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama vitamin, hormon, dan asam nukleat)
  3. pengikat logam penting yang di perlukan dalam reaksi enzimatik (kofaktor).
Asam amino di dapatkan dari sumber-sumber protein. Protein adalah senyawa organik yang terdiri dari satu atau lebih asam amino. Protein yang di dapatkan melalui makanan sehari-hari di urai dalam pencernaan dalam bentuk asam amino.
Setiap sel hidup mengandung protein. Protein senyawa organik essensial bagi mahluk hidup dan konsentrasinya paling tinggi di dalam jaringan otot hewan. Protein merupakan bahan essensial yang menunjang kehidupan. Kulit, tulang, otot, darah, hormon, enzim dan organ-organ dalam semuanya tersusun dari protein.
Asam Amino non-essensial yang diproduksi tubuh antara lain:
  1. Tirosin; pertama kali di temukan dalam keju. Pada manusia, asam amino ini tidak bersifat esencial, tapi pembentukanya menggunakan bahan baku fenilalanin oleh enzim phehidroksilase. Menurut penelitian yang dilakukan oleh institut penelitian kesehatan Lingkungan Amerika Serikat tahun 1988, tirosin berfungsi pula sebagia obat stimulan dan penenang yang eektif untuk meningkatkan kinerja mental dan fisik di bawah tekanan, tanpa efek samping. Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju, alpukat, pisang, ragi, ikan dan daging.
  2. Sistein; sekalipun asam amino bukan esensial kandungan atom sistein hampir sama dengan metionin. Sistein juga di temukan pada bahan pangan seperti cabai, bawang putih, bawang bombai, brokoli, haver, dan inti bulis gandum.
  3. Serin; pertama kali di isolasi dari protein serat sutra pada tahun 1865.
  4. Prolin; fungsi terpentingnya di ketahui sebagai komponen protein.
  5. Glisin; secara umu, protein itu sendiri tidak banyak mengandung glisin (kecuali pada kolagen yang mengandung glisin dari dua per tiga kandungannya). Tubuh manusia memproduksi glisin dalam jumlah yang mencukupi.
  6. Asam glutamat; karena ion glutamat yang dapat merangsang beberapa type saraf yang ada pada lidah manusia, glutamat di manfaatkan dalam industri penyedap rasa. Dalam keseharian di dapati dalam bentuk garam turunan yang di sebut sebagai monosodium glutamat atau MSG.
  7. Asam aspartat; sering pula di sebut aspartat. Fungsinya di ketahui sebagia pembangkit neurotransmiter di otak dan saraf otot. Aspartat juga dimungkinkan berperan dalam daya tahan terhadap kepenatan.
  8. Ariginin; sekalipun bersifat non-esensial bagi manusia dan mamalia lain, tetapi ariginin dapat di katakan sebagai asam amino setengah esensial karena produksinya sangat bergantung pada tingkat perkembangan dan kondisi kesehatan. Pada anak-anak, ariginin sangatlah penting. Pangan sumber utama ariginin ditemukan pada produk-produk peternakan seperti daging, susu, telur, dan berbagai olahannya. Sedangkan dari produk tumbuhan, ariginin banyak ditemukan pada cokelat dan biji kacang tanah.
  9. Alanin; ditemukan dalam bahan pangan bentuk lain seperti daging, ikan, susu, telur, dan kacang-kacangan.
  10. Histidin; bagi manusia, histidin merupakan asam amino yang esensial bagi anak-anak.
  11. Glutamin; merupakan asam amino yang dikenal pula dengan sebutan asam glumatik. Asam amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang mengontrol kelebihan amonia yang terbentuk dalam tubuh akibat proses biokimia. Secara alami, glutamin di temukan dalam gandum dan kedelai.
  12. Asparagin; di perlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan di perlukan pula dalam transformasi asam amino. Asparagin di temukan pula pada daging (segala macam sumber), telur dan susu (serta produk turunanya).
Asam Amino esensial yang tidak di produksi oleh tubuh, antara lain sebagai berikut:
  1. Triptofan; merupakan asam amino esensial, ini merupakan beberapa sumber di dapatkan dari karbonhidrat. Triptofan terdapat pada telur, daging, susu skim,pisang, susu, dan keju.
  2. Treonin: terdapat pada bahan pangan berupa susu, daging, ikan ,dan bici wijen.
  3. Metionin: bersifat esencial. Oleh sebab itu, harus di ambil dari bahan pangan. Sumber utama metionin hádala buah-buahan, daging (ayam, sapi, ikan,susu (susu murni, beberapa jenis keju), saturan (bayam, bawang putih, jagung), serta kacang-kacangan (kapri, pistacio, kacang mete, kacang merah, tahu tempe).
  4. Lisin; terdapat dalam protein kedelai,bici polong-polongan, dan ikan. Rata-rata kebutuhan lisin per hari adalah 1-1,5 g.
  5. Leusin; banyak tersedia pada makanan yang tinggi protein, seperti daging, susu, beras merah dan kacang kedelai. Pada produk-produk susu kedelai juga banyak di temui kandungan leusin.
  6. Isoleusin;
  7. Fenilalanin; merupakan asm amino esensial yang menjadi bahan baku bagi pembentukan katekolamin. Katekolamin ini di kenal sebagai peningkat kewaspadaan penting bagi tranmisi impuls saraf. Fenilalamin terdapat pada daging ayam, sapai, ikan, telur, dan kedelai.
  8. Valin; terdapat pada produk-produk peternakan seperti daging, telar, susu dan keju. Selain itu, asam amino esensial ini terdapat pada bici-bijian yang mengandung minyak seperti kacang tanah, wijen, dan gentil).
WHO (World Health Organization) mengungkapkan bahwa protein yang berasal dari hewan seperti susu, daging, telur, keju, dan unggas mengandung asam amino dalam kadar yang cukup. Sedangkan protein yang berada dalam kandungan sayur-sayuran memiliki kadar  yang terbatas.
Ikan sebagai salah satu bahan pangan yang sangat di butuhkan memiliki daya cerna protein yang cukup tinggi yaitu sekitar 90%.
“Protein yang dikandung ikan  ternyata sudah dapat memenuhi dua pertiga kebutuhan manusia.”
Kandungan protein pada ikan relatif cukup besar, sekitar 15-25% setiap 100 gram. Selain itu, kandungan protein ikan terdiri dari berbagai asam amino yang hampir seluruhnya di butuhkan oleh manusia.
Sehari-hari individu biasa mengonsumsi berbagai jenis protein. Protein yang di dapatkan melalui makanan terkadang masuk bersamaan dengan karbohidrat dan nutrisi lainnya. Banyaka ahli gizi yang menyarankan jika anda menginginkan kondisi mental puncak, maka ada baiknya mengkonsumsi sepertiga protein terlebih dahulu sebelum memakan yang lain.

Aalisa Zat Gizi, Cara Penentuan Kadar Tiamin



Prinsip :   Kolorimetri merupakan suatu metoda analisa kimia yang didasarkan pada tercapainya kesamaan besaran warna antara larutan sampel dengan larutan standar dengan menggunakan sumber cahaya polikromatis dan detektor mata. Metoda ini didasarkan pada penyerapan cahaya tampak dan energi radiasi lainnya oleh suatu larutan.

Metoda ini dapat diterapkan untuk penentuan komponen zat warna ataupun komponen yang belum bewarna, namun dengan menggunakan reagen pewarna yang sesuai dapat menghasilkan senyawa bewarna yang merupakan fungsi dari kandungan komponennya. Jika telah tercapai kesamaan warna berarti jumlah molekul zat penyerap yang dilewati sinar pada kedua sisi tersebut telah sama dan ini dijadikan dasar perhitungan. Contohnya adalah larutan nitrit dibuat berwarna dengan pereaksi sulfanilamida dan N-(1-naftil)-etilendiamin. Jumlah radiasi yang diserap berbanding lurus dengan konsentrasi zat penyerap dalam larutan.

Absorbsi sinar UV atau sinar tampak oleh suatu molekul umumnya menghasilkan eksitasi elektron bonding, akibatnya panjang gelombang absorbsi maksimum dapat dikorelasikan dengan jenis ikatan yang ada pada molekul yang sedang diselidiki. Oleh karena itu spektroskopi serapan molekul berharga untuk mengindentifikasi gugus-gugus fungsional yang ada dalam suatu molekul. Akan tetapi yang lebih penting adalah penggunaan spektroskopi serapan ultra violet dan sinar tampak untuk penentuan kuantitatif senyawa-senyawa yang mengandung gugus-gugus pengabsorbsi.

Vitamin B1 atau Thiamin mengandung system dua cincin, yaitu inti pirimidin dan thiazol. Dalam tanaman, terutama serealia, vitamin B1 terdapat dalam keadaan bebas, sedangkan dalam jaringan hewan terdapat sebagai koenzim, yaitu thiamin pirofosfat (TPP). Dalam larutan netral atau alkalis, thiamin mudah rusak, sedangkan dalam keadaan asam tahan panas. Thiamin stabil pada pemanasan kering, tapi mudah terurai oleh zat-zat pengoksidasi dan terhadap radiasi sinar ultraviolet.
Tujuan :   Membuktikan adanya vitamin B1 (Thiamin) secara kualitatif.
Syarat :   Syarat metode kolorimetri adalah larutan harus berwarna, jika larutan tidak berwarna, maka dilakukan dahulu pengomplekan dengan penambahan reagen pewarna.
Syarat pewarnaan, antara lain :
-          Warna yang terbentuk harus stabil
-          Reaksi pewarnaan harus selektif
-          Larutan harus transparan
-          Kesensiifan tinggi
-          Ketepatan ulan tinggi
-          Warna yang terbentuk harus merupakan fungsi dari konsentrasi.



Alat dan Bahan :

-          Sepasang labu ukur 100 mL yang identik
-          Pipa kaca berbentuk U
-          Selang karet dan penjepitnya
-          Satu set alat Bajerum Komperator
-          Larutan standar thiamin
-          NH4OH 1:1
-          Aquadest

Prosedur Kerja :

A.    Pembuatan Larutan Standar
1.      Buat larutan standar thiamin dengan menjepit 25 mL larutan standar induk 1000 ppm ke dalam labu 250 mL NH4OH 1:1 dan encerkan sampai tanda batas dengan aquades. Siapkan untuk dua buah.
2.      Untuk silinder herner, dengan bantuan selang dam pipa U. isap larutan ini ke dalam gelas ukur I sehingga membentuk system bejana berhubungan.
3.      Larutan tugas di isikan sebanyak 50 mL kedalam gelas ukur II/silinder sampel, lalu pasangkan bergandengan dengan silinder berisikan standar yang telah membentuk system bejana berhubungan terhadap labu ukur standar dengan latar belakang warna putih.
4.      Lakukan pengamatan secara vertikal terhadap kedua larutan. Untuk mendapatkan kesamaan warna dilakukan dengan mengatur tinggi rendahnya larutan standar
5.      Untuk ketepatan pengamatan, alaslah gelas ukur tersebut dengan kertas putih dan tempatkan kedua gelas ukur berdekatan.
6.      Jika telah tercapai kesamaan warna, maka ukurlah ketinggian larutan standar.

B.     Untuk Bajerum Comparator
1.      Masukkan larutan standar kedalam sisi Bajerun bagian depan, pada sisi belakangnya diisikanlarutan balnko pada ketinggian yang sama.
2.      Masukkan larutan sampel ke dalam wadahnya dengan isi lebih kurang 2/3 bagian.
3.      Tempatkan wadah sampel pada bagian atas alat bajerum comperator.
4.      Lakukan pengamatan secara horizontal, lalu geser kedudukan larutan sampel sedemikian rupa sampai di dapatkan tepat kesamaan pengamatan warna pada kedua sisi atas / bawah dengan latar belakang warna putih.
5.      Setelah didapatkan kesamaan warna, bacalah posisi skalanya dan konsentrasi.

DIETETIKA PENY. INFEKSI DAN DEFISIENSI


Deskripsi mata kuliah
  • Pengertian pelayanan gizi terpadu
  • Penerapan prinsip diit dalam keadaan sakit.
      Terapi diet : penyakit defisiensi , kegemukan atau pengaturan BB, saluran cerna, infeksi, hati dan kantung empedu.
Tujuan kurikuler
  • Pada akhir pendidikan, peserta didik mampu memberikan pelayanan diet secara terpadu dan berkesinambungan terhadap pasien dengan penyakit saluran cerna, infeksi, peny.hati dan kantung empedu, juga pengaturan berat badan.
Pokok bahasan
  • Terapi diet dalam upaya penyembuhan dan pemulihan.
  • Asuhan gizi terpadu dalam sistem pelayanan.
  • Standar makanan dan penggolongan menurut kepadatan.
  • Susunan menu dan cara memasak.
  • Langkah-langkah dalam pelayanan gizi pasien.
  • Penerapan diet penyakit defisiensi, saluran cerna, infeksi, penyakit hati dan empedu, serta pengaturan Berat badan.
Sejarah
n  Hipocrates (460-370 SM) à makanan berperan untuk penyembuhan penyakit . Contoh : (madu, air, serealia – menyembuhkan diare dan demam).
n  Florence Nightingale (l854) : pioner di bidang perawatan dan dietetik (makanan dapat mengobati prajurit yang luka).
n  DR. FW Facy (l870) : mengajar food dan dietetic. Perlunya makanan yang sesuai untuk orang sakit dan sehat . Jika pengelolaan makanan tidak baik dapat menyebabkan gizi kurang/buruk.
Perkembangan di Indonesia
n  1888 berdiri lab. Kesehatan oleh Belanda dan tahun l938 diubah menjadi lembaga Eykman di Indonesia
n  1950/1951 berdiri sekolah mendidik ahli diet 1 tahun--- disempurnakan 3 tahun
n  2004 --- dikembangkan pendidikan Gizi Strata I
n  Pendidikan Gizi : tenaga ahli madya dan ahli gizi.
Perkembangan konsep sehat
n  Masy primitif : sehat berarti bebas dari penyakit
            à pelayanan sifatnya kuratif
n  Masy modern : sehat perlu dikelola dan disiapkan à preventif
n  Pencegahan penyakit à kesehatan dan kualitas hidup masyarakat meningkat termasuk angka harapan hidup bangsa
n  5 level pencegahan penyakit : promosi, preventif, pencegahan dini, kuratif dan rehabilitatif
Perkembangan konsep gizi
n  Masyarakat makin maju -à faktor lingkungan dan perilaku  merupakan faktor utama menyebabkan seseorang sakit
n  Faktor lingkungan dan perilaku (lingkungan biologi, sosial, fisik dll)
n  Tujuan makan à kesehatan dan gizi
n  Prinsip (adequat, seimbang, kontrol energi, densitas zat gizi, variasi,moderat (sedang).
n  3 B (beragam, berimbang, bergizi)
n  Kebutuhan makan : umur, jenis kelamin, Berat badan, aktifitas, faktor stress dll
Terminologi
n  Makanan : bahan selain obat mengandung zat gizi dan berguna untuk mempertahankan kehidupan dan mengganti jaringan yang rusak
n  Diit : - makanan sehari-hari
           - makanan yg diatur
           - makanan diatur jumlah dan jenisnya u
             memenuhi kebutuhan /kepentingan
             tertentu.
n  Dietetika : ilmu dan seni yang mengatur perencanaan, persiapan dan penyajian makanan seseorang sesuai prinsip gizi yang pengaturannya mempertimbangkan ekonomi, sosial dan psikologi.
n  Profesi yang memperhatikan ilmu dan seni pelayanan gizi pada manusia sebagai komponen kesehatan yang esensial à PERSAGI, ASDI
n  Terapi diit : bag. Dari dietetik yang khusus menggunakan makanan utk tujuan penyembuhan.
n  Status gizi : keadaan seseorang sebagai akibat penggunaan zat gizi yang diperoleh tubuh -à antropometri, biokimia, klinis , konsumsi (anamnesa riwayat gizi)


Terapi diit penting?
n  Sakit à kebutuhan gizi meningkat karena makan bukan hanya memenuhi kebutuhan organ, meningkatkan daya tahan, mengganti sel yang rusak dan mempercepat penyembuhan.
n  Meningkatnya masalah gizi kurang di rumah sakit
Pasien RS – malnutrition
n  Pada waktu masuk sudah kurang gizi
n  Pembatasan diit terlalu lama
n  Makan kadang terlewatkan karena terganggu pemeriksaan medis atau nafsu makan kurang
Prinsip dan konsep dasar Terapi diit
n  Memelihara atau mempertahankan status gizi (koreksi kelebihan atau kekurangan)
n  Memberikan istirahat organ.
n  Menyesuaiakan BB dengan kondisi yang diinginkan.
n  Menyediakan makanan sesuai toleransi dan metabolismenya : jumlah, jenis, dan waktu.
Kunci keberhasilan manajemen diet
n  Individu → manusia unik → latar belakan fisiologi, emosi, sosial, ekonomi dan budaya yang berbeda. Oleh karena melakukan wawancara baik kepada indevidu tersebut atau keluarge merupakan kunci keberhasilan( mengambil data riwayat dll)
Makanan berkualitas
n  Makanan yang dipilih, disiapkan dengan tujuan tertentu, memenuhi kebutuhan gizi, dapat diterima, atraktif dan aman.
Alat bantu ahli gizi– asuhan gizi
n  PUGS
n  KGA
n  Penuntun diit
n  Daftar komposisi bahan makanan
n  Daftar penukar
n  Daftar Interaksi obat dan zat gizi
n  Nilai normal hasil lab
Cara menghitung kebutuhan energi
n  Bayi : 110 – 120 Kal/kg BB
n  Anak : 1000 + (100 x umur dlm th) atau
Umur   Kal/kgBB        RDA (89)        CMBRG
1-3 th               105                  102                  100
4-6 th               90                    89,6                 90
7-9 th               75                    73,2                 80
10-12 th           65 (laki)           65,3                 70
                                    55 (prm)          54,6                 60 (13-15 th)
                                                                                    50 (>15 th)
Cara menghitung BBI
n  Bayi : Panjang/TB naik 24, 12, 8 cm selama th 1, 2, 3. kemudian naik 4 cm s.d 8 th
n  Anak : BBI = (umur (th) x 2 ) + 8
n  Dewasa : brocca
TB – 100 plus minus 10%, kecuali wanita TB 155 cm, laki2 TB 160 cm tdk dilakukan koreksi
Cara menghitung kebutuhan energi
n  Remaja :
            13-15 th           55 Kal/kgBB (laki2)
                                                45 Kal/kgBB (perempuan)
            16-19 th           45 Kal/kgBB (laki2)
                                                40 Kal/kgBB (perempuan)
Rata2 45 Kal/kgbb utk laki & perempuan     
n  Metode I (Cooper dkk)
            BMR = 1 Kal/kgBB ideal/jam + aktifitasfisik
Pertambahanan aktifitas fisik : bed rest 10%, ringan 30% sedang 50%, agak berat 75%, berat 100%
n  Metode II (Krause) : aktifitas Kal/kgBBI/hr
            bed rest :27,5; sangat ringan 30; ringan 35 sedang 40; berat 45
n  Metode Harris Benedict utk dewasa
BEE laki2= 66,47 +13,75(BB) + 5(TB)-6,75 (U)
BEE Perempuan=655,1+9,56(BB)+1,85(TB)-4,67 (U)
Keb energi = BEE x faktor aktifitas x faktor stres
Cara menghitung kebutuhan bayi dan anak
n  Bayi : 120 -110 kg/BBI
n  Anak
n  A. 1000 + (100 X umur dalam tahun)
n  Aturan berat : 10 kg berat pertama x 100 + 10 kg berat kedua x 50 kg cal + 10 kg Berat ke3 x 25 kg)
Distribusi total energi ke dalam HA, protein & lemak
n  HA 50-60%
n  Protein : 10-15%
            bayi 8-10 %, anak 10%, remaja 12%, dewasa 10-15%
n  Lemak
            dewasa aktif sedang 20-25%, anak remaja sangat aktif 30-35%