Tampilkan postingan dengan label kandungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kandungan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 Mei 2012

Uji Kandungan Formain



PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsumsi bakso, tahu dan mie pernah menurun pada saat beredarnya bakso, tahu dan mie yang mengandung formalin. Formalin adalah nama dagang dari campuran formaldehid, metanol dan air. Formalin yang beredar di pasaran mempunyai kadar formaldehid yang bervariasi, antara 20% - 40%. Formalin memiliki kemampuan yang sangat baik ketika mengawetkan makanan, namun walau daya awetnya sangat luar biasa, formalin dilarang digunakan pada makanan.
Formalin sudah lama dikenal sebagai zat pengawet jaringan yang di dalam dunia kedokteran digunakan sebagai pengawet jaringan yang harus dikirim oleh dokter ahli bedah ke laboratorium untuk diperiksa secara mikroskopik dalam penegakkan diagnosis. Dalam pendidikan kedokteran formalin juga digunakan sebagai pengawet jenazah agar dapat digunakan sebagai bahan praktikum. Penggunaan formalin selain di bidang kedokteran oleh masyarakat misalnya untuk mengawetkan hewan seperti burung, tupai, berang-berang, kera, ular, kupu-kupu, dan bahkan harimau atau kijang. Hal tersebut memungkinkan ada sebagian anggota masyarakat yang berfikir, jika formalin dapat mencegah membusuknya burung dan bahkan kijang, formalin tentu juga dapat mengawetkan bakso, tahu dan mie sehingga tidak cepat basi. Mereka tidak berfikir jauh bahwa di samping dapat berguna sebagai pengawet, formalin juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Formalin sangat berbahaya bagi kesehatan, bagi tubuh manusia diketahui sebagai zat beracun, karsinogen (menyebabkan kanker), mutagen yang menyebabkan perubahan sel dan jaringan tubuh, korosif dan iritatif. Uap dari formalin sendiri berbahaya jika dihirup oleh saluran pernafasan dan juga sangat berbahaya dan iritatif jika tertelan oleh manusia. Untuk mata, seberapa encerpun formalin ini tetap iritatif. Jika sampai tertelan, orang tersebut harus segera minum air sebanyak mungkin dan diminta memuntahkan isi lambung.

1.    Sejarah
a)    Sejarah Bakso

Bakso atau baso adalah jenis bola daging yang paling lazim dalam masakan Indonesia. Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka, akan tetapi ada juga baso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang. Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu sapi bening, dicampur mi, bihun, taoge, tahu, terkadang telur, ditaburi bawang goreng dan seledri. Bakso sangat populer dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia; dari gerobak pedagang kaki lima hingga restoran besar. Berbagai jenis bakso sekarang banyak di tawarkan dalam bentuk makanan beku yang dijual di pasar swalayan dan mall-mall. Irisan bakso dapat juga dijadikan pelengkap jenis makanan lain seperti mi goreng, nasi goreng, atau cap cai.
Bakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa Indonesia hal ini ditunjukkan dari istilah Bakso berasal dari kata Bak-So, dalam Bahasa Hokkien yang secara harfiah berarti 'daging babi giling'. Karena kebanyakan penduduk Indonesia adalah muslim, maka bakso lebih umum terbuat dari daging halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam. Seiring berkembangnya waktu, istilah bakso menjadi lebih dikenal dengan 'daging giling' saja. Kini, kebanyakan penjual bakso adalah orang Jawa dari Wonogiri dan Malang. Tempat yang terkenal sebagai pusat Bakso adalah Solo dan Malang yang disebut Bakso Malang.

•    Macam-macam Jenis Bakso
Bakso urat     : bakso yang diisi irisan urat atau tendon dan daging tetelan kasar.
Bakso bola tenis atau bakso telur : bakso berukuran bola tenis berisi telur ayam rebus
Bakso gepeng: bakso berbentuk pipih
Bakso ikan    : bakso berbahan daging ikan
Bakso udang    : bakso berbahan dari udang
Bakso Malang: hidangan bakso dari kota Malang , Jawa Timur; lengkap dengan mi kuning, tahu, siomay, dan pangsit goreng
Bakso keju    : bakso resep baru berisi keju
Bakso Bakar    : bakso yang diolesi bumbu khusus dan dibakar langsung (tanpa arang) dan disediakan bersama potongan ketupat dan kuah kaldu yang hangat dan bumbu kacang. Biasanya bumbu oles sebelum dibakar merupakan salah satu yang menentukan enak atau tidaknya bakso bakar.

b)    Sejarah Tahu
Tahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil sarinya. Tahu adalah kata serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) (Hanzi:
豆腐, hanyu pinyin: doufu) yang secara harfiah berarti “kedelai yang difermentasi”. Tahu pertama kali muncul di Tiongkok sejak zaman Dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Penemunya adalah Liu An yang merupakan seorang bangsawan, cucu dari Kaisar Han Gaozu, Liu Bang yang mendirikan Dinasti Han. Dibawa para perantau China, makanan ini menyebar ke Asia Timur dan Asia Tenggara, lalu juga akhirnya ke seluruh dunia. Sebagaimana tempe, tahu dikenal sebagai makanan rakyat. Beraneka ragam jenis tahu yang ada di Indonesia umumnya dikenal dengan tempat pembuatannya, misalnya tahu Sumedang dan tahu Kediri.
Salah satu teori yang menjelaskan bagaimana tahu pada awalnya terbentuk adalah proses pengumpalan tahu terjadi secara kebetulan. Bila membuat sup dari puree kedelai biasanya harus diberi bumbu. Bila sup tersebut diberi garam kemungkinan besar mengandung nigari (garam alami). Dengan adanya garam biterrn (nigari) maka penggumpalan tahu segera terjadi, garam yang sengaja ditambahkan ternyata dapat menggumpalkan tahu. Para tukang masak kemudian mengambil ampas tahu, agar mendapat tahu yang lebih lembut dengan tekstur yang indah. Tahap berikutnya adalah dengan pengepresan, membantu makan lebih tahan segar dalam waktu yang cukup lama.
Contoh tahu :
•    Tahu Bulat
adalah makananyaitu sejenis tahu yang bentuknya bulat seperti bola pingpong hanya tahu ini telah dicampuri dengan bumbu-bumbu dan bahan lainnya sehingga tahu ini memiliki rasa yang gurih dan enak .

c)    Sejarah Mie
Mie merupakan salah satu jenis makanan yang paling populer di Asia khususnya di Asia Timur dan Asia Tenggara. Menurut catatan sejarah, mie pertama kali dibuat di daratan Cina sekitar 2000 tahun yang lalu pada masa pemerintahan dinasti Han. Dari Cina, mie berkembang dan menyebar ke Jepang, Korea, Taiwan dan negara-negara di Asia Tenggara bahkan meluas sampai kebenua Eropa. Menurut buku-buku sejarah, di benua Eropa mie mulai dikenal setelah Marco Polo berkunjung ke Cina dan membawa oleh-oleh mie. Namun pada perkembangannya di Eropa mie berubah menjadi pasta seprti yang kita kenal saat ini.
Sesungguhnya seni menggiling gandum telah lebih dahulu berkembang di Timur Tengah, seperti di Mesir dan Persia. Logikanya mie juga mula-mula berkembang di sana dan diajarkan sebagai sebagai lembaran-lembaran tipis menyerupai mie. Pada awalnya mie diproduksi secara manual, baru pada tahuan 700-an sejarah mencatat terciptanya mesin pembuat mie berukuran kecil dengan menggunakan alat mekanik. Evolusi pembuatan mie berkembang secara besar-besaran setelah T.Masaki pada tahun 1854 berhasil membuat mesin pembuat mie mekanik yang dapat memproduksi mie secara masal. Sejak saat itu, mie mengalami banyak perkembangan, seperti di Cina mulai diproduksi mie instant yang dikenal dengan nama Chicken Ramen dan di Jepang muncul Saparo Ramen (1962).

B. Tujuan Penelitian
1.    Mengidentifikasi kandungan formalin dalam sample bakso, tahu, dan mie yang diambil dari beberapa pedagang.
2.    Mengetahui ada tidaknya formalin dalam bakso, tahu dan mie.
3.    Mengetahui langkah-langkah kerja dalam menganalisa kandungan formalin

C. Alat dan Bahan
Alat :
1.    Pipet
2.    Gelas ukur
3.    Pengaduk
4.    Tabung reaksi
5.    Rak Tabung Reaksi
6.    Mortal Penumbuk
Bahan :
1.    Bakso
2.    Tahu Bulat
3.    Mie
4.    Air
5.    Fehling A
6.    Fehling B

D. Langkah-langkah kerja
Langkah kerja dalam menganalisis kandungan formalin :
1.    Ambil sebagian sample makanan yang akan diteliti yaitu Baso, Tahu bulat, dan Mie.
2.    Tumbuk dan hancurkan ketiga sample tersebut, beri sedikit air untuk mendapatkan kaldu.
3.    Masukan ketiga sample tersebut kedalam tabung reaksi yang berbeda.
4.    Masukan pereaksi 1 formalin, yaitu Fehling A kedalam masing-masing sample dan tunggu beberapa menit, apakah ada perubahan warna atau tidak.?
5.    Apabila tidak ada perubahan warna, masukan kembali pereaksi 2 Formalin menggunakan Fehling B. Dan lihat perubahan yang terjadi.
6.    Apabila mengandung Formalin terdapat endapan merah muda pada sample tersebut.

E. Data Pengamatan
                Tabel Pengamatan Uji Formalin
No     Sample     Perubahan Warna dan endapan    Hasil (Ya/Tidak)
1    Bakso    Tidak mengalami perubahan warna dan tidak mengandung endapan    ( Tidak )
2    Tahu Bulat    Mengalami perubahan warna menjadi keunguan dan mengandung endapan merah muda   ( Ya )
3    Mie     Tidak mengalami perubahan warna dan tidak mengandung endapan    (Tidak)

F. Kesimpulan
    Berdasarkan pengamatan di atas, diketahui tahu bulat mengandung formalin karena mengalami perubahan warna menjadi keunguan dan mengandung endapan berwarna merah muda sedangkan bakso dan mie tidak mengandung formalin karena tidak mengalami perubahan warna dan tidak mengandung endapan merah muda.

G. Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai hasil praktikum dari kelompok kami, semoga bermanfaat bagi kami dan khususnya bagi pembaca. Semoga hasil dari penelitian ini bisa dijadikkan bahan pertimbangan bagi masyarakat yang mengkonsumsi  dan juga bisa lebih berhati-hati dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi. Tentunya laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.

Selasa, 01 Mei 2012

Gizi Buah, Khasiat di Balik Tajamnya Buah Nanas

Semua tahu kan bagaimana bentuk nanas kan? ya, buah nanas yaitu seperti yang tertera dalam gambar... tau ga sih? kalau buah nanas  itu sangat berkhasiat?? mari kita bahas..
Buah nans banyak mengandung vitamin A dan C sebagai antioksidan. Juga mengandung kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, dektrosa, sukrosa dan enzim bromelain.
Bromelain berkhasiat sebagai anti radang, membantu melunakkan makanan di lambung, serta menghambat pertumbuhan sel kanker. Kandungan seratnya dapat mempermudah buang air besar pada penderita sembelit.
Bebarapa Khasiat Buah Nanas Masak yaitu dapat mengurangi keluarnya asam lambung yang berlebihan, membantu pencernaan makanan di lambung, peluruh kencing, membersihkan jaringan kulit yang mati, mengganggu pertumbuhan sel kanker dan menghambat penggumpalan trombosit. Adapun beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan buah nanas yaitu:
1. Air perasan(jus) Nanas, mengobati : Cacingan, radang tenggorokan, beri-beri, menurunkan berat badan dan masalah pencernaan.
2. Daun Nanas dapat di gunakan untuk mengobati  luka bakar, gatal dan bisul dengan cara mencuci daun dengan bersih, lalu tumbuk hingga halus dan selanjutnya balurkan pada yang sakit.
Selain khasiat, ada juga Efek samping terlalu banyak mengonsumsi nanas di sebagian kondisi, yaitu:
* Nanas muda berpotensi sebagai abortivum yang dapat menggugurkan kandungan.
* Memicu rematik
* Meningkatkan gula darah

Sabtu, 28 April 2012

Kandungan Gizi yang Diperlukan Lansia


  1. 1. Karbohidrat
    Fungsi karbohidrat adalah penyedia energi. Pada lansia konsumsi gula dibatasi karena:
    a. Gula tidak mengandung gizi kecuali zat tenaga. Sedangkan pada lansia konsumsi zat zat gizi lain seperti vitamin, protein dan mineral diutamakan untuk mencegah proses penurunan fungsi tubuh.
    b. Gula cepat diserap (absorpsi) sehingga mengakibatkan perubahan kadar gula darah dan memungkinkan terjadinya obesitas (kegemukan) dan diabetes.
    Makanan yang boleh: Beras, kentang, singkong, terigu, gula yang diolah tanpa garam seperti macaroni, mie, biscuit dll.
    Makanan yang tidak boleh: Roti, biscuit dan kue yang dimasak dengan garam dapur.

    2. Protein
    Fungsi dari protein sebagai zat pembangun dari sel tubuh.
    Pada lansia sebaiknya memilih daging unggas-unggasan daripada daging sapi atau kambing dan hendaknya tidak makan lebih dari 2 potong daging pada sehari.
    Makanan yang boleh: daging, ikan telur dan susu, semua kacang-kacangan dan sayuran.
    Makanan yang tidak boleh: ikan asin, keju, kornet, ebi, telur asam, pindang, dendeng, udang, kacang tanah dan sayuran yang dimasak/ diawetkan dengan garam dapur.
    3. Lemak
    Lemak berfungsi sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K, membentuk tekstur makanan dan memberi rasa kenyang yang lama. Lemak juga berfungsi sebagai cadangan energi.
    Pada lansia lemak sebaiknya dibatasi , mengingat:
    a. Berkurangnya aktifitas tubuh sehingga kebutuhan energi juga menurun.
    b. Berkurangnya produksi enzim mengakibatkan pencernaan lemak tidak sempurna, s3ehingga membebani usus dan lambung yang akan mengakibatkan gangguan pada usus.
    c. Lemak dengan kandungan asam lemak jenuh yang tinggi memicu penyakit jantung dan pembuluh darah.
    d. Kelebihan lemak akan disimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk timbunan lemak yang menyebabkan kegemukan.
    e. cenderung mengakibatkan kanker usus.
    f. Makanan yang boleh: minyak margarine dan mentega tanpa garam.
    g. Makanan yang tidak boleh: margarine dan mentega biasa

    4. Vitamin
    Fungsi dari vitamin yaitu untuk mempercepat metbolisme, mempertahankan fungsi jaringan tubuh dan mempengaruhi pertumbuhan dan pembentukan jaringan.
    Pada lansia vitamin sangat penting, terutama vitamin B1 agar tubuh selalu bugar. Contoh makanan: beras merah
    Makanan yang boleh: semua buah yang tidak diawtkan garam/ soda, air putih.
    Makanan yang tidak boleh: durian, buah-buahan yang diawtkan oleh garam dan soda, kopi dan coklat.


    5. Mineral dan Air
    Fungsi dari mineral yaitu pembentukan jaringan tubuh, memelihara keseimbangan asam basa dll.
    Pada lansia, kalsium sangat penting karena , terutama lansia wanita mudah terjadi ostoporosis akibat menopause. Contoh makanan yang tingggi kalsium adalah susu, ikan yang dimakan dengan tulangnya, sayuran hijau, kedelai dan rumput laut.
    Lansia hendaknya minum 6-8 gelas sehari mengingat fungsi ginjal menurun dan melancarkan BAB.
    Lansia hendaknya mengurangi natrium dengan cara membatasi garam dapur.
    6. Serat
    Serat tidak dapat dicerna, maka serat tidak mengandung gizi tetapi tetap dibutuhkan untuk mencegah sembelit, wasir, kanker usus, penyakit jantung dan kegemukan bila kekurangan serat.
    Serat ada 2 jenis:
    a. Larut dalam air yang berfungsi mengikat kolesterol
    b. Tdak larut dalam air yang berfungsi melancarkan BAB.

    B. Petunjuk Penggunaan Garam untuk Penderita hipertensi
    Untuk penderita hipertensi terdapat 3 diet:
    a. Diet rendah garam 1 : untuk penderita hipertensi berat dianjurkan untuk tidak menambahkan garam dapur dalam makanan.
    b. Diet rendah garam II: Ditujukan untuk penderita hipertensi sedang (100-114 mmHg). Garam dianjurkan ¼ sendok the garam dapur.
    c. Diet rendah garam III: Ditujukan untuk penderita hipertensi ringan (diastole kurang dari 100 mmHg), garam dapur dianjurkan ½ sendok teh.

    C. TIPS Pemberian Makanan Bagi lansia Dengan Hipertensi
    a. Hendaknya lansia makan dengan porsi kecil tapi sering
    b. Makanlah makanan yang mudah dicerna
    c. Hindari makanan yang terlalu manis, gurih, goring-gorengan dll.
    d. Makan makanan yang lembek untuk lansia yang kondisi giginya kurang baik.