Tampilkan postingan dengan label air minum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label air minum. Tampilkan semua postingan

Senin, 14 Mei 2012

AIR, Zat Gizi yang Terlupakan






Air merupakan komponen utama dari tubuh yaitu sekitar duapertiga ukuran tubuh, yang tersebar di seluruh jaringan sebagai cairan intrasel maupun ekstrasel. Manusia lebih tahan terhadap rasa lapar dibandingkan rasa haus, karena air juga dikenal sebagai anti haus yang merupakan zat gizi. Air berperan penting dalam kehidupan, bahkan semua sistem organ bergantung padanya seperti darah, enzim, hormon, cairan plasma serta cairan sel. Selain itu air mempunyai peran dalam proses pelarutan,pencernaan, penyerapan zat gizi, pembuangan sisa serta pengaturan keseimbangan mineral, elektrolit, asam basa dan suhu tubuh. Itulah sebabnya air penting bagi tubuh untuk hidup sehat.
Air dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang paling banyak dibandingkan kebutuhan zat gizi lainnya, sehingga air dikategorikan sebagai zat gizi makro  bersama karbohidrat, lemak, dan protein. Air juga diperlukan dalam jumlah besar, yaitu sekitar 2.000 ml/hari bagi orang dewasa. Oleh karena itu, kita tidak boleh kekurangan air atau dehidrasi. Karenanya jelas manusia harus minum air sepanjang hari untuk memenuhi kebutuhan hariannya, dan sudah sepantasnya komponen air ada dalam piramida makanan.  Penelitian membuktikan bahwa dehidrasi 2% saja sudah akan menurunkan konsentrasi dan daya ingat seseorang. Bila pada anak-anak akan berdampak buruk pada kecerdasan dan pendidikan anak.
AIR SEBAGAI ZAT GIZI ESENSIAL
Air tidak dapat diproduksi oleh tubuh, karena itu air disebut sebagai zat gizi esensial. Air sesungguhnya juga merupakan zat gizi, karena memenuhi persyaratan sebagai zat gizi yaitu zat yang diperlukan tubuh terutama untuk mengatur proses kehidupan. Pemenuhan kebutuhan air bagi tubuh manusia pada umumnya berasal dari minuman, sebagian lagi berasal dari makanan dan dari air hasil metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein di dalam tubuh dalam jumlah yang sedikit.
FAKTOR YANG MENENTUKAN KEBUTUHAN AIR
Terdapat banyak faktor yang menentukan kebutuhan air seperti suhu lingkungan, tingkat aktivitas fisik, kucuran keringat, umur dan jenis kelamin. Anjuran asupan air secara umum bagi remaja dan dewasa adalah 2.000 ml/hari. Anjuran ini perlu disesuaikan dengan tingkat aktivitas dan pengeluaran keringat mengingat hal itu menyebabkan variasi kebutuhan air. Orang-orang yang aktivitas berat dan mengeluarkan keringat bercucuran misalnya, membutuhkan air hingga 2-3 kali lipat, yaitu 4-6 liter per hari. Tetapi orang lanjut usia (lansia) perlu membatasi konsumsi air karena kebutuhannya cukup hanya 1,5 liter sehari.

DAMPAK KEKURANGAN DAN KELEBIHAN AIR
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa  kurang air akan berdampak pada kesehatan yaitu gangguan mood (sekitar 1%), menurunkan kemapuan fisik (2%), psikomotor dan pada wanita mengalami kelelahan. Oleh karena itu, dibutuhkan jumlah air yang optimal untuk berfungsi dalam tubuh, karena kekurangan dan kelebihan air tidak memberikan dampak yang baik bagi tubuh.
Apabila tubuh kekurangan air akan berakibat hipovalemia dan dehidrasi.  Hipovalemia adalah kondisi terjadi pengurangan volume cairan ekstrasel, keadaan ini terjadi bila keluaran airnya adalah cairan yang isotonik (air dan natrium keluar dalam jumlah yang sebanding sehingga osmolalitas plasma tidak berubah atau kadar natrium plasma tetap normal) biasanya terjadi pada perdarahan dan diare. Sedangkan dehidrasai adalah keadaan yang terjadi bila keluaran airnya yaitu cairan yang hipotonik (volume air yang keluar jauh lebih besar dari jumlah natrium yang keluar), biasanya terjadi pada pasien diabetes insipidus(keluaran air tanpa natrium melalui ginjal)dan pada usia lanjut yang kurang minum atau lupa minum (keluaran air tanpa natrium melalui penguapan kulit dan saluran nafas)
Selain kekurangan air kelebihan air dalam tubuh tidak baik pada kesehatan karena ada penyakit tertentu yang harus ada pembatasan cairan dalam tubuhnya seperti penyakit ginjal kronik (PGK), gagal jantung, dan kadar albumin dalam serum rendah. Pada usia lanjut tidak di anjurkan meminum banyak air dalam tubuhnya karena akan menimbulkan hiponatremia yang dapat menurunkan kesadaran, kejang-kejang, dan bahkan kematian.
AIR DALAM TUMPENG GIZI SEIMBANG
Pada tahun 2010, air sebagai zat gizi dijadikan komponen utama dan mendasar dalam Tumpeng Gizi Seimbang (TGS). Hal ini didasarkan pada empat pertimbangan, yaitu :
1.  Air  zat gizi yang terbanyak dalam tubuh dan terbanyak dibutuhkan tubuh,
2. Air zat gizi esensial dan mempunyai peran unik dalam mewujudkan kesehatan,
3. Masalah dehidrasi cukup tinggi dan meluas di Indonesia
4. Kebutuhan air harus dipenuhi sebagai bagian gizi seimbang.
Dalam TGS visualisasi anjuran air disajikan berupa anjuran minum air putih dalam 8 gelas dalam bentuk air yang aman dan cukup jumlahnya sesuai anjuran Depkes. Kenapa anjuran harus air putih? Ada lima pertimbangan utama kenapa air divisualisasikan berupa air putih dalam TGS yaitu:
1. visualisasi ragam jenis pangan dalam TGS adalah dalam wujud bahan pangan (bahan dasar utama), bukan dalam bentuk pangan olahan,misalnya yang divisualkan bayam bukan tumis bayam. Karena visualisasi air minum adalah air putih, yakni bahan dasar semua minuman,
2. Air putih adalah visualisasi air sebagai zat gizi dan lebih mudah diakses.
3. Air putih adalah air yang paling banyak dan paling sering dikonsumsi penduduk Indonesia,    4. Anjuran minum air putih paling baik untuk hidrasi sehat dalam kondisi normal,
5. Air putih mempunyai asiditas yang netral dan anjuran minum air putih tidak mengandung kontroversial dari aspek kesehatan.